KANGGOK'M TADAHN ?

Rabu, 12 April 2017

STMIK Kembali Menggelar Wisuda


Mataram- Sekolah Tinggi Manajamen Informatika dan Komputer (STMIK) Bumigora Mataram kembali menggelar rapat senat terbuka dalam rangka wisuda ke XXV  STMIK Bumigora Mataram.

Pada kesempatan wisuda kali ini, jumlah peserta wisuda berjumlah 56 orang dengan rincian sebanyak 46 wisudawan berasal dari program SI Teknik Informatika, 2 orang dari program Diploma III (D3) Teknik Informatika dan 6 orang dari program Diploma III (D3) Manajamen Informatika.

Dalam sambutannya, Ketua STMIK Bumigora Mataram Komariyuli Anwariyah, M.Kom., menyampaikan bahwa dengan wisuda ini semakin menambah jumlah alumni yang dimiliki STMIK Bumigora.
Selain itu, pihak kampus dalam kesempatan itu memberikan penghargaan kepada wisudawan dan wisudawati terbaik dan berprestasi dalam bidang akademik dan ekstrakurikuler.

Kini kata Komarayuli, berbagi perubahan terus dilakukan pihak kampus untuk semakin meningkatkan kualitas dan daya saing kampus sehingga dapat bersaing di dunia kerja nantinya. Apalagi predikat sebagai perguruan tinggi swasta terbaik ketiga se-NTB. 

Salah satu yang telah dilakukan STMIK Bumigora ialah dengan mendiirikan lembaga sertifikasi keahlian. Tujuannya ialah untuk memudahkan lulusan agar dapat diterima di dunia kerja.

"STMIK juga telah bekerkasama dengan lembaga sertifikasi lainnya. Sehingga kami bisa memberikan sertifikat sertifikasi bagi masayarakat dalam bidang pemrograman maupun bahasa inggris," ujarnya.

Sementara Koordinator Kopertis Wilayah VIII Prof. Dr. I Nyoman Dasi Astawe, M.Si., mengingatkan kepada lembaga pendidikan agar berorientasi pada pengembangan kualitas akademik kampus. Sehingga mampu menghasilkan lulusan handal siap kerja. 

Kepada para lulusan, dirinya berpesan agar setiap lulusan harus cerdas agar tidak digilas di era globalisasi ini. Selain cerdas juga harus punya integritas, memiliki komitmen, dan senantiasa jujur. 

Bukti komitmen dan berintegritas itu ialah sebagai dosen tidak boleh menjelekkan Institusi, begitupun seorang mahasiswa tidak boleh menjelekkan kampus. Alumni juga demikian, mereka senantiasa menjaga nama baik almamater. 

"Harus berani bermimpi, tetapi dengan syarat harus berani merubah diri terlebih dulu. Sebagai alumni juga harus menjaga martabat, disiplin," pesannya. 

Dijelaskan, saat ini pertumbuhan pengangguran dari lulusan S1 menempati urutan paling tinggi. Tahun ini saja ada 6.000 alumni PTS yang menganggur. Sebabnya ialah karena mereka terlalu pilih-pilih pekerjaan. Kedua, orientasi lulusan yang sebagian besarnya ingin menjadi PNS.

"Tapi kalau belum ada bukaan dikerjakan saja apa yang bisa dikerjakan. Jangan jadi anak muda yang malas. Kalah sama anak-anak lulusan SMK. Mahasiswa S1 harus mulai menentukan nasibnya sejak selesai wisuda sesuai arahan Pak Manteri," tutupnya. (dys)

Tidak ada komentar: