Mataram- Sekolah Tinggi Manajamen Informatika dan Komputer (STMIK)
Bumigora Mataram kembali menggelar rapat senat terbuka dalam rangka
wisuda ke XXV STMIK Bumigora Mataram.
Pada kesempatan wisuda kali ini, jumlah peserta wisuda berjumlah 56 orang dengan rincian sebanyak 46
wisudawan berasal dari program SI Teknik Informatika, 2 orang dari
program Diploma III (D3) Teknik Informatika dan 6 orang dari program
Diploma III (D3) Manajamen Informatika.
Dalam sambutannya, Ketua STMIK Bumigora Mataram Komariyuli
Anwariyah, M.Kom., menyampaikan bahwa dengan wisuda ini semakin menambah
jumlah alumni yang dimiliki STMIK Bumigora.
Selain itu, pihak kampus dalam kesempatan itu memberikan
penghargaan kepada wisudawan dan wisudawati terbaik dan berprestasi
dalam bidang akademik dan ekstrakurikuler.
Kini kata Komarayuli, berbagi perubahan terus dilakukan
pihak kampus untuk semakin meningkatkan kualitas dan daya saing kampus
sehingga dapat bersaing di dunia kerja nantinya. Apalagi predikat
sebagai perguruan tinggi swasta terbaik ketiga se-NTB.
Salah satu yang telah dilakukan STMIK Bumigora ialah dengan
mendiirikan lembaga sertifikasi keahlian. Tujuannya ialah untuk
memudahkan lulusan agar dapat diterima di dunia kerja.
"STMIK juga telah bekerkasama dengan lembaga sertifikasi
lainnya. Sehingga kami bisa memberikan sertifikat sertifikasi bagi
masayarakat dalam bidang pemrograman maupun bahasa inggris," ujarnya.
Sementara Koordinator Kopertis Wilayah VIII Prof. Dr. I
Nyoman Dasi Astawe, M.Si., mengingatkan kepada lembaga pendidikan agar
berorientasi pada pengembangan kualitas akademik kampus. Sehingga mampu
menghasilkan lulusan handal siap kerja.
Kepada para lulusan, dirinya berpesan agar setiap lulusan
harus cerdas agar tidak digilas di era globalisasi ini. Selain cerdas
juga harus punya integritas, memiliki komitmen, dan senantiasa jujur.
Bukti komitmen dan berintegritas itu ialah sebagai dosen
tidak boleh menjelekkan Institusi, begitupun seorang mahasiswa tidak
boleh menjelekkan kampus. Alumni juga demikian, mereka senantiasa
menjaga nama baik almamater.
"Harus berani bermimpi, tetapi dengan syarat harus berani
merubah diri terlebih dulu. Sebagai alumni juga harus menjaga martabat,
disiplin," pesannya.
Dijelaskan, saat ini pertumbuhan pengangguran dari lulusan
S1 menempati urutan paling tinggi. Tahun ini saja ada 6.000 alumni PTS
yang menganggur. Sebabnya ialah karena mereka terlalu pilih-pilih
pekerjaan. Kedua, orientasi lulusan yang sebagian besarnya ingin menjadi
PNS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar