Mataram- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, memberikan kuliah
umum "Politik Luar Negeri dan Peluang Kerjasama Internasional" di Unram
Jum'at (31/3). Pada kesempatan itu Retno mengingatkan agar mahasiswa
menguasai bahasa asing.
Retno Marsudi menjelaskan, penguasaan terhadap bahasa asing
suatu kemutlakan di era global saat ini. Apalagi era MEA semua warga
bangsa melakukan interaksi. Oleh sebab itu, penguatan kompetensi
kebahasaan harus jadi perhatian semua pihak terutama perguruan tinggi.
"Termasuk mahasiswa harus memperbaiki kompetensi terutama
dalam bidang bahasa agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat luar.
Bagaimana mau berkomunikasi jika kemampuan berbahasa tidak ada," ujar
Retno.
Katanya pula, memasuki era MEA satu-satunya cara menghadapi
MEA ialah dengan meningkatkan kompetensi di semua bidang agar bisa
kompetititf dengan negara Asean lainnya. Indonesia tidak boleh menjadi
negara konsumen semata, tetapi harus menjadi pelaku aktif yang mampu
bersaing dengan negara lainnya.
Dengan adanya kuliah umum di berbagai perguruan tinggi
seperti ini dirinya berharap ada masukan bagi Kemenlu sebagai bahan
kajian untuk memutuskan kebijakan politik luar negeri Indonesia.
Disampaikannya pula bahwa hampir 70 persen kebijakan
politik luar negeri dipengaruhi oleh kondisi politik dalam negeri. Untuk
itu kondusifitas politik dalam negeri mempengaruhi kebijakan politik
luar negeri.
Di samping itu Pulau Lombok di mata Kemenlu ujar Retno,
paling banyak menempatkan pekerjanya ke berbagai negara Asean.
Sayangnya, tenaga kerja yang dikirim tanpa skill. Akibatnya mereka di
tempatkan di tempat kasar. Tidak saja itu, Menlu menyebut para pekerja
yang dikirim juga banyak yang tidak prosedural. Akibatnya mereka rentan
menemui kasus hukum karena tidak ada kontrak yang jelas.
"Perlindungan warga negara Indonesia menjadi prioritas kebijakan politik luar negeri," jelasnya.
Sementara itu Rektor Unram, Prof.Sunarpi, menegaskan saat
ini Unram mempunyai jaringan dan kerjasama perguruan tinggi yang luas.
Bahkan banyak dosen-dosen Unram yang dikirim kuliah ke perguruan tinggi
internasional.
"Unram saat ini sudah memiliki kerjasama internasional
dengan sejumlah perguruan tinggi meski terdapat beberapa kendala dalam
bidang bahasa," ujarnya.
Kata Sunarpi pihaknya ingin terus mengembangkan lembaga
menjadi kampus internasional termasuk ingin mengirimkan lebih banyak
lagi alumni Unram melanjutkan kuliah ke luar negeri apalagi lembaga
penyedia beasiswa LPDP sudah ada. Hanya saja masih terbentur bahasa
inggris karena persyaratan toefl yang masih tinggi di kampus-kampus
Eropa dan Australia
"Kecuali ada program kursus bahasa inggris. Kalau belajar
bahasa inggris di luar negeri jauh lebih cepat di bandingkan dengan
belajar di dalam negeri," jelas Sunarpi. (dya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar