KANGGOK'M TADAHN ?

Rabu, 12 April 2017

Menlu Retno Ingatkan Mahasiswa Harus Kuasai Bahasa


Mataram- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, memberikan kuliah umum "Politik Luar Negeri dan Peluang Kerjasama Internasional" di Unram Jum'at (31/3). Pada kesempatan itu Retno mengingatkan agar mahasiswa menguasai bahasa asing.

Retno Marsudi menjelaskan, penguasaan terhadap bahasa asing suatu kemutlakan di era global saat ini. Apalagi era MEA semua warga bangsa melakukan interaksi. Oleh sebab itu, penguatan kompetensi kebahasaan harus jadi perhatian semua pihak terutama perguruan tinggi.

"Termasuk mahasiswa harus memperbaiki kompetensi terutama dalam bidang bahasa agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat luar. Bagaimana mau berkomunikasi jika kemampuan berbahasa tidak ada," ujar Retno.

Katanya pula, memasuki era MEA satu-satunya cara menghadapi MEA ialah dengan meningkatkan kompetensi di semua bidang agar bisa kompetititf dengan negara Asean lainnya. Indonesia tidak boleh menjadi negara konsumen semata, tetapi harus menjadi pelaku aktif yang mampu bersaing dengan negara lainnya. 

Dengan adanya kuliah umum di berbagai perguruan tinggi seperti ini dirinya berharap ada masukan bagi Kemenlu sebagai bahan kajian untuk memutuskan kebijakan politik luar negeri Indonesia.
Disampaikannya pula bahwa hampir 70 persen kebijakan politik luar negeri dipengaruhi oleh kondisi politik dalam negeri. Untuk itu kondusifitas politik dalam negeri mempengaruhi kebijakan politik luar negeri.

Di samping itu Pulau Lombok di mata Kemenlu ujar Retno, paling banyak menempatkan pekerjanya ke berbagai negara Asean. Sayangnya, tenaga kerja yang dikirim tanpa skill. Akibatnya mereka di tempatkan di tempat kasar. Tidak saja itu, Menlu menyebut para pekerja yang dikirim juga banyak yang tidak prosedural. Akibatnya mereka rentan menemui kasus hukum karena tidak ada kontrak yang jelas.

"Perlindungan warga negara Indonesia menjadi prioritas kebijakan politik luar negeri," jelasnya.
Sementara itu Rektor Unram, Prof.Sunarpi, menegaskan saat ini Unram mempunyai jaringan dan kerjasama perguruan tinggi yang luas. Bahkan banyak dosen-dosen Unram yang dikirim kuliah ke perguruan tinggi internasional.
"Unram saat ini sudah memiliki kerjasama internasional dengan sejumlah perguruan tinggi meski terdapat beberapa kendala dalam bidang bahasa," ujarnya. 

Kata Sunarpi pihaknya ingin terus mengembangkan lembaga menjadi kampus internasional termasuk ingin mengirimkan lebih banyak lagi alumni Unram melanjutkan kuliah ke luar negeri apalagi lembaga penyedia beasiswa LPDP sudah ada. Hanya saja masih terbentur bahasa inggris karena persyaratan toefl yang masih tinggi di kampus-kampus Eropa dan Australia

"Kecuali ada program kursus bahasa inggris. Kalau belajar bahasa inggris di luar negeri jauh lebih cepat di bandingkan dengan belajar di dalam negeri," jelas Sunarpi. (dya)

Tidak ada komentar: