KANGGOK'M TADAHN ?

Senin, 16 Oktober 2017

Kepsek SMPN 18 Mataram Siap 'Nyaleg' 2019


Merasa perihatin dengan kondisi dunia pendidikan di NTB, Kepala SMPN 18 Mataram Dr. H. Mohammad Zulkifli, M.Pd., menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi salah satu calon anggota legislatif (Caleg) pada Pileg 2019 mendatang. Zulkifli berencana akan maju sebagai Caleg DPRD Provinsi NTB dari Dapil Kota Mataram.

Meski belum bergabung dengan partai politik manapun mengingat saat ini Zulkifli masih aktif sebagai ASN, namun doktor bidang pendidikan ini mengklaim banyak partai politik yang sudah menawarkan diri. Seperti Nasdem, Perindo, dan Partai Berkarya.

"Yang sudah lama komunikasi memang Nasdem. Tapi kemarin utusan Partai Berkarya juga datang menawarkan agar maju lewat Partai Berkarya," cerita Zulkifli.

Lebih jauh Zulkifli yang akan pensiun pada 15 Agustus 2018 mendatang mengaku merasa terpanggil untuk turut terlibat membenahi dunia pendidikan setelah dirinya tidak lagi menjadi kepala sekolah nanti.

Karena dengan memimpin, peluang untuk dapat melakukan banyak perubahan di bidang pendidikan bisa terwujud.

Menurut Zulkifli, politisi maupun anggota DPRD saat ini jarang berlatang belakang pendidikan. Kebanyakan mereka politisi murni, pengusaha dan birokrat.

 Sedang dari latar belakang pendidikan sangat sedikit. Hal itu turut memberikan andil terhadap perhatian di bidang pendidikan. Padahal aspek pendidikan merupakan aspek terpenting pembangunan daerah.

Berdasarkan catatan Zulkifli, banyak persoalan pendidikan yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan menuntut harus segera dibenahi.

Di antaranya ialah soal pemerataan kualitas pendidikan di berbagai tempat, masih terdapat sarana dan prasarana tidak memadai di berbagai sekolah, hingga persoalan kekurangan guru.

Lebih jauh pria yang sudah mengabdikan hidupnya selama 30 tahun menjadi guru sejak memperolah SK 1 Maret 1980 itu menambahkan, persoalan disiplin guru dan siswa juga jadi persoalan lain yang harus mendapat perhatian serius. Dirinya ingin, pendidikan berkualitas mampu menghasilkan kedisiplinan tinggi bagi guru dan siswa. Sebagaimana di tempat-tempat lain.

"Yang perlu kita koreksi ialah karakter guru dan siswa. Kita ingin pendidikan kita seperti di luar, tumbuh sikap disiplin tinggi. Disini disiplin kurang, kalau di luar tidak ada yang seperti itu," kata Zulkifli yang merupakan mantan Kepsek Spendu ini.

Khusus soal pemerataan pendidikan, dirinya menyebut penting kedepan dilakukan pemetaan kebutuhan pendidikan. Misalnya saja soal pemenuhan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan.

"Tahun 2018-2019 mendatang banyak guru yang akan pensiun, sudah dilakukan pemetaan belum. Termasul juga jadi pengawas, banyak yang pensiun besok," tukasnya. (d)

Tidak ada komentar: