Rektor Unram Prof. Ir. Sunarpi menghadiri Forum APPF (Asian Pacific Phycological Forum), yang merupakan forum pertemuan empat tahunan para ahli Phycology (Algae) se-Asia Pacific. Kegiatan yang memasuki tahun ke 8 ini berlangsung di Kuala Lumpur.Sunarpi menyebut, para pembicara dalam forum ini sangat bagus-bagus. Mereka merupakan para ahli yang mempunyai nama besar dalam bidang Phycology di kawasan Asia Pacifik.
Pada kesempatan itu, Sunarpi mengangkat masalah potensi perairan laut NTB yang berada diantara garis Wallace dan garis Weber, dan diantara dua kekuatan arus besar dan arus kecil lautan hindia, yang memiliki keaneka ragaman biota laut (mega diversity marine biota), dan memiliki biota endemik, termasuk makroalgae (seaweed) yang sangat potensial sebagai sumber alkaloid (karagenan, agar dan alginat), biofertilizer, bahan kosmetik dan anticancer.
Selain itu ada 88 spesies makroalgae yang sebagian besar masih tergolong tipe liar (wild), dan belum dibudidayakan ini, sangat pitensial sebagai sumber kekayaan ekonomi masyarakat NTB asalkan bisa dikelola dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hasil penelitian yang cukup panjang sejak tahun 2005 kerjasama dengan IOES (Institute if Ocean and Earth Sciences) Universitas Malaya Malaysia, Faculty of Science Melbourne University Australia dan School of Medicine Fukushima University Jepang, telah memberikan hasil yang cukup progressif.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya publikasi ilmiah pada jurnal internasional berimpact factor tinggi seperti journal of applued phycology, dan lain-lain, dan telah menarik perhatian peserta forum ini yang berasal dari berbagai negara di kawasan Asia Pacific.
"Bila kedepannya hasil riset ini dihilirisasi oleh dunia industri tentu akan menjadi kekayaan ekonomi masyarakat NTB, yang secara khusus dapat menaikkan income masyarakat pesisir, dan masyarakat NTB pada umumnya," jelas Sunarpi. (d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar