Fauzan Khalid bersama panitia MTQ |
Pengurus Karang Taruna Karya Baru Desa Penimbung menggelar MTQ ke-I. Kegiatan yang dibuka langsung Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, dihadiri ratusan masyarakat Desa Penimbung, Lobar.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Bahariawan mengatakan bahwa lomba MTQ Tingkat Desa ini baru pertama kali dlakukan di Desa Penimbung. Adapun lomba yang dilombakan ialah Tilawatil Quran tingkat anak-anak dan remaja, Hifzil Quran golongan 1 juz tingkat anak-anak dan remaja, pidato Bahasa Indonesia tngkat anak-anak dan remaja.
Lomba selanjutnya yaitu lomba Azan tingkat anak-anak dan lomba Hadroh dan kasidah tingkat umum dan lintas kecamatan. Tidak saja dari Kecamatan Gunungsari, peserta lomba juga berasal dari utusan Kabupaten Lombok Utara. Dengan jumlah seluruh peserta lomba sebanyak 118 peserta.
"Acara kita lakukan dengan modal nekat.
dan bhkan ada pesrta lomba yg utusan dari kabupaten lombok utara," ujar Bahariawan menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Karya Baru Desa Penimbung zulhadi, S.Pdi., memberikan ucapan trima kasih atas khadiran Bupati Lobar, Camat Gunungsari, Kepala Desa Penimbung, dan tokoh agama tokoh masyarakat.
Melalui momentum ini kata dia, pihaknya sangat optimis akan berjalan dengan lancar dan sukses, sehingga momentum-momentum seperti ini bisa membangun generasi-generasi yang Qurani dan berakhlak mulia sebagai mana yg di ajarkan oleh Rasullah Saw.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, mengemukakan jika beberapa hari yang lalu Lobar mendapat juara umum MTQ tingkat Provinsi NTB yang dilakukan di Bima. Padahal kabupaten Lobar tidak pernah menargetkan menjadi juara umum.
"Dari tujuh orang yang mendapat juara 1 akan diberangkatkan umrah, tapi ternyata yang menjadi juara 1 sebanyak 11 orang, sehingga terpaksa keberangkatan 11 orang akan dilakukan pada bulan Maret 2018," ujarnya sembari mengingatkan jika nformasi ini kata Fauzan, sebagai motivasi untuk para pemuda Desa Penimbung.
Lebih jauh, untuk menjadi juara dan mendapatkan prestasi yang baik, 90 persen membutuhkan usaha, kerja keras, sedang 10 persen itu boleh jadi karena faktor lingkungan, bakat keturunan yang sudah melekat pada dirinya, karena sesuai firman Allah "Likullii sai'in sababa" yang berarti setiap sesuatu itu ada sebabnya.
"Melihat orang-orang hebat di Indonesia misalnya, pasti pernah mengalami kegagalan, dan kebanyakan dari orang-orang yang kurang mampu, sehingga kita tidak boleh mengatakan misalnya orang tua aduh saya tidak mampu menyekolahkan anak saya karena bisa jadi itu adalah sebagai doa pada dirinya," urainya.
Pada kesempatan itu pula, Fauzan menyebut pembangunan fisik di Lombok Barat tdak hanya membutuhkan uang dan dan kerja sama masyarakat, akan tetapi butuh keberkahan-keberkahan melaui acara-acara seperti ini.
"Misalnya MTQ, shalat berjamah, rajin sekolah dan sering-sering membantu orang tuanya,".
Fauzan berharap kepadadl seluruh pemuda khususnya pemuda Desa Penimbung agar tekun dan istiqomah membaca Quran, salat berjamaah.
"genem-genemlah" kalau bahasa agama dsbut istikomah. Genem-genem membaca Al-Quran, sekolah, dan.membantu orang tua". (d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar