Nasib na'as dialami Badrun. Menjadi pemateri di tengah-tengah pelaksanaan evaluasi LK I HMI Komisariat FIIS IKIP Mataram, di Ponpes Assa'idiyah Tempos, Gerung, Lobar, Badrun kehilangan HP merek Oppo A57.
Di akun facebooknya, pemilik akun Badrun Al-Afghani ini menceritakan kronologis kejadian. Sabtu malam, Badrun memberikan materi diskusi Forum Khusus (FOKUS) bertajuk "Merekayasa diri dalam menghadapi zaman now". Diskusi berlangsung hingga larut malam pukul 24.00.
Seusai diskusi, Badrun membuka laptop. Namun tanpa disadari ketiduran. Kantuk yang dirasakan Badrun tanpa disadari berakhir dengan raibnya HP yang berisi banyak file dan poto-poto kenangan. Anehnya, laptop yang jaraknya tak jauh dari posisinya tidur tak diambil pencuri tersebut. Malah HP yang justeru kemalingan.
"sy hilang HP di lokasi LK bro, di musholla, sekitar pukul 3, gak ada org luar disna, dan ini sudah sering terjadi, kesaksian beberapa kader, dan terjadi di setiap penutupan LK 1, mulai dari yg kehilangan uang, HP dll," tuturnya.
"OPPO A57 itu, sy ngisi smpai jam 12 lebih tadi malam, yg kebetulan tempatnya di musholla, stlah itu sy buka laptop, trus karena ngantuk, akhirnya sy tidur, taruh HP di dekat kepala sy, agak sedikit sembunyi, krn menghdp tembok. ada 2 HP, 1 laptop, yg diambil hanya HP Oppo sj, bangun subuh, sy cari HP, gak ada, sy coba tlpon, udah gak aktif," ungkapnya kecewa.
Lebih jauh Badrun menuturkan jika dirinya memilih tidur di musola lantaran tempat yang sangat terbatas di lokasi LK.
"gak ada space di tempat lain, justru musholla yg paling aman, tapi ternyata, oknum gak memperhatikan itu, yg penting dia dpt barang...".
Dirinya pun menyebut kejadian yang dialaminya sangat tidak menarik, untuk itu harus ada pembenahan, karena ini sering terjadi. Selain itu berdasarkan beberapa penuturan teman-teman kader, sering kehilangan mulai dari kehilangan uang, HP, dan lainnya.
"sy berharap ini yang terakhir. kan gak menarik kalau ini terjadi terus," ungkapnya.
Sontak kejadian yang ditulis Badrun di akun facebooknya memantik berbagai reaksi simpatik para netizen. Akun Arie SaPoetra misalnya menyebut peristiwa ini sebagai bahan kritik bagi para kader HMI.
"Ini kritikan untuk para kader HMI saat ini....jgn yg diasah hnya intelektual saja...tp moral mungkin kurang diprhatikan...(klo kita mau introspekti organisasi).
N untuk pribadi bapak Badrun Al-Afghani itu ujian pak...he".
Akun lainnya juga turut berkomentar. Selain mengkritik Badrun yang dianggap lalai karena tidur di musola, akun facebook Arief Syahroni juga menilai kejadian tersebut tidak menarik.
"Wah2, udah nggak menarik apa2 ini. Lain kali bapak kalau isi materi pulang aja langsung, jangan tidur di lokasi. Terus brembe solusin tie??"
Berbeda, akun lainnya Darsono Yusin Sali justeru menduga pencuri berasal dari luar karena melihat kelengahan para kader dan peserta LK.
"Evaluasi jng dibikin serem, pake malm smpe pagi segala. Sy haqqul yakin itu maling luar. Dlu di cabang, banyak uang ditaruh sembarangan gk pernah hilang. Tpi ingat, klo naruh buku sembarang, pasti ilang diambil kader", komentarnya.
Menguatkan sesama temannya, akun Muhammad Fikri meminta Badrun untuk bersabar seraya berharap ada intelejen yang mengungkap kasus ini.
"Butuh intelejen kayakx it....hehe.sabar bro..bukan rizki..".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar