Dekan FMIPA Unram Prof. Ir. Surya Hadi, termasuk salah satu bakal calon rektor yang akan bertarung dalam Pemilihan Rektor (Pilrek) Unram Periode 2017-2021.
Dikatakan Surya Hadi, ada banyak hal yang perlu dibenahi oleh Unram kedepan dalam rangka mencapai visi Unram 2025. Hal itu penting agar SDM yang dihasilkan Unram berkualitas.
Kini jelang penyampaian visi dan misi Unram pada 6-7 Nopember mendatang, Surya Hadi menegaskan jika fokusnya hanya untuk mengabdi pada Unram.
Dirinya pun siap meladeni berbagain kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan anggota senat saat berlangsung penyampaian visi dan misi.
"Karena memang saya siapkan diri saya untuk mengabdi. Insyllah sangat siap," ujar Surya dengan nada mantap, pada Jum'at (3/11).
Beberapa poin dari visi misi yang disiapkannya tetap mengacu pada pengembangan Unram menuju visi Unram tahun 2025. Visi besar Unram itulah yang akan dijabarkan sebagai visinya jika diberikan kesempatan memimpin.
Lebih jauh disebutkan, persiapan yang matang sebelum menyampaikan visi dan misi di hadapan puluhan anggota senat diyakininya akan sangat berpengaruh pada sikap politik anggota senat yang dia sebut masih sangat rasional dalam artian masih mempertimbangkan sisi-sisi akademis dan intelektualitas.
"Berpengaruh, Insyallahh karena anggota senat kita kan sangat rasional. Insyallah beliau akan melihat visi misi. Setiap bakal calon rektor harus tampil maksimal untuk mendapatkan hati anggota senat," sambungnya.
Sementata banyaknya bakal calon yang mendaftar menandakan kualitas SDM yang dimiliki Unram. Munculnya banyak bakal calon juga menandakan jika Unram tidak kekurangan stok pemimpin. Selain itu pada dasarnya semakin banyak calon yang muncul, maka semakin banyak pilihan.
Namun terlepas dari itu semua, hal penting yang perlu diperhatikan ialah agar pada Pilrek Unram ini lebih mengedepankan semangat kekeluargaan dan intelektualitas.
Termasuk Pilrek Unram harus steril dari adanya kepentingan politik praktis. Dikatakan, hal ini penting mengingat Unram merupakan lembaga pendidikan dan bukan lembaga partai politik.
"Suasana demokrasi yang mengedapkan kekeluargaan dan intelektualitas itu yang kita harapkan karena kampus harus steril dari politik praktis," urainya. (d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar