MATARAM-Beritasasak- Kampanye Hitam dalam konstestasi Pilkada merupakan bentuk strategi politik yang bertujuan untuk mendelegitimasi lawan politik nya dengan cara tidak fair dan barbar.
Strategi black campaign senantiasa memanfaatkan momentum politik yang sengaja dipakai untuk menjegal kandidat untuk memberikan kesan citra buruk dihadapan publik , yang pada akhirnya mempengaruhi persepsi publik.
Terakhir , kampanye hitam ini dijadikan alat untuk menekan secara psikologis dan politik para kandidat yang memiliki masa lalu yang buruk dan terbongkar oleh lawan politiknya.
Rangkaian strategi kampanye hitam dalam ruang politik ini adalah cara pengecut petarung politik yang tidak siap berkompetisi secara gentlemen.
Demikianlah disampaikan Mi6 melalui siaran pers yang disampaikan ke Media , Kamis 11/1/2018.
Selanjutnya Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto , SH mengatakan yang menjadi problem krusial para politisi atau calon Pemimpin Daerah yang akan tampil dalam Pilkada adalah rekam jejak masa lalunya yang kerap disimpan atau sengaja disembunyikan agar tidak diketahui oleh publik.
"Problem utama politisi atau kandidat saat ini bukan masa depannya, tapi masa lalunya yang buruk itu yang kerap dijadikan alasan pembenar ," sambung Didu , panggilan akrab direktur Mi6.
Didu menambahkan kampanye hitam ini biasanya dilakukan secara sistematis dengan target melakukan demoralisasi terhadap lawan politiknya sampai tidak berdaya dihadapan konstituennya.
"Serangan kampanye hitam yang dilakukan biasanya memakai sejumlah perangkat yg dipublikasikan atau melalui selebaran info yang tidak jelas sumbernya," ungkapnya .
Selain itu , ujarnya lagi , kampanye hitam , selain mempermalukan lawan politiknya juga sebagai alat melakukan bargaining terhadap lawan politik agar paham maksud
"Interest atau niat melakukan black campaign untuk menyandera kepentingan lawan politiknya ," tambah Didu .
Paslon Perlu Terbuka
Direktur Mi6 melanjutkan untuk mencegah dan menutup ruang black campaign ini sebaiknya kandidat calon kepala daerah mulai mentradisikan bersikap terbuka terhadap masa lalunya dan menjauhi tindakan tindakan yang bisa dijadikan pintu masuk dan alasan pembenar merusak citra politiknya.
Selain itu , kata Didu lagi cara tepat melawan black campaign jika hal tersebut tidak benar dengan cara memanfaatkan balik strategi kampanye hitam untuk menaikkan pamor politiknya yang terkesan dizolimi.
"Empati publik pasti mudah tersentuh jika melihat ketidakadilan ," lanjutnya sembari memprediksi paket ZulRohmi sangat rentan dijadikan sasaran tembak politik dengan beragam isue.
Sementara itu Sekretaris Mi6 Lalu Athari Fathullah, SE mengatakan beredarnya berbagai isue dan kabar saat PILKADA ini tentang paslon tertentu sangatlah tidak Baik, meskipun oleh sebagaian orang banyak mengunakan cara kampanye negatif untuk Menjatuhkan lawat politik.
Athar menggarisbawahi pertarungan politik yg sportif dan berintegritas sesunggunya adalah pertarungan mencari pemimpin atau kepla Daerah dengan mendepankan Visi - Misi, bertarung secara sportif tanpa harus menjatuhkan lawan politik lainnya.
Media sosial salah satu sarana yg sangat amat mudah di jadikan alat untuk melakukan Campign Negatif, sehingga isue itu menjadi konsumsi publik yg belum tentu kebenarnnya. Cara-cara seprti ini sesungguhnya tidaklah Baik dalam sebuah kompetisi untuk mencari calon pemimpin.
Selanjutnya Athari mengulas bahwa ke khuwatiran yg berlebihan akan takut kalah terhadap jagoan yg di dukung membuat para pendukungnya kerap panik, sehingga hal-hal yg tidak baikpun menjadi wajar untuk menjatuhkan paslon lain.
"Namun terkadang harapan sering jadi tidak kenytaan, malah sebaliknya strategi black campaign berbuah manis buat paslon yg diserang,"kata Athari .
Lebih jauh Sekretaris Mi6 ini mengatakan proses politik mengajarkan kedewasan sama publik soal pilihan, sehingga black campign tidak lagi mempan atau jitu dijadikan sebagi cara2 menjatuhkan lawan.
"Lebih baik fokus sama Strategi politik yg positif dalam mencari simpati rakyat,"ujarnya
Terakhir Athari menambahkan, para kandidat sebaiknya mengedepankan sikap santun dan tidak umbar janji yg berlebihan. Sehingga rakyat bisa menilai mana calon yg layak dan tidak untuk menjadi pemimpin nantinya. (ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar