MATARAM - Menjadi Pahlawan di zaman kemerdekaan saat ini, tentu tak
harus dengan mengangkat senjata menghadapi dan mengusir penjajah.
Tapi, bagaimana seorang anak bangsa bisa mengisi kemerdekaan dengan
karya nyata positif, yang berguna bukan saja bagi dirinya tapi bagi
masyarakat umum, juga bangsa dan negara.
Hal ini yang selalu ditanamkan H Muhammad Syafrudin (HMS) kepada
masyarakat terutama para generasi muda, setiap kali Anggota DPR RI ini
turun ke lapangan menyapa masyarakat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB).
Dalam moment peringatan Hari Pahlawan 10 November 2018, HMS
mengatakan, pentingnya mengenang jasa para pahlawan yang sudah
mengantarkan generasi bangsa menikmati kemerdekaan Indonesia saat ini.
Selain itu, papar dia, moment Hari Pahlawan juga harus menjadi wadah
introspeksi, apa yang sudah kita sumbangkan untuk mengisi kemerdekaan
bangsa ini.
"Masyarakat terutama generasi muda harus menggali potensi yang mereka
miliki. Kemerdekaan yang sudah susah payah diperjuangkan oleh para
pahlawan kita, harus benar-benar kita jaga dan isi dengan
kegiatan-kegiatan positif yang mengharumkan nama bangsa. Ini sebagai
wujud penghargaan kita pada jasa para pahlawan, jadi tidak sekedar
seremonial belaka," kata HMS, Senin ( 12/11)
Menurut HMS, generasi muda harus punya ide dan gagasan yang cemerlang
dan bisa diandalkan sebagai pelopor perubahan. Tidak harus langsung di
tingkat nasional, tapi bisa dimulai dari lingkungan dimana mereka
tinggal saat ini.
Di NTB, misalnya, generasi muda di pedesaan bisa memulai dengan
menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan
keindahan lingkungan.
Mereka bisa mulai menginisiasi kelompok pemuda sadar kebersihan atau
semacamnya, bahkan bisa membentuk kelompok pemuda sadar wisata.
"Sebab, NTB ini kan sudah menjadi destinasi pariwisata unggulan. Baik
di Lombok maupun Sumbawa, kalau generasi muda bisa jadi pelopor
kebersihan dan keindahan lingkungan mereka, maka bukan tidak mungkin
bahwa kelak setiap pelosok Desa pun menjadi destinasi wisata yang
layak dikunjungi wisatawan," katanya .
Jika kesadaran kolektif seperti ini terbangun, menurut HMS, akan
banyak Desa-Desa wisata yang bisa dibentuk di NTB ini. Hal itu bukan
saja mendukung upaya pengembangan pariwisata di daerah ini, tetapi
juga membantu membuka lapangan pekerjaan, dan juga memiliki aspek
ekonomis yang menopang perekonomian pedesaan.
*Berbuat dari Hal Kecil*
Bagi HMS, menjadi pelopor perubahan tak selalu harus dengan hal-hal
besar yang membutuhkan banyak energi, waktu, dan biaya. Malah, gagasan
yang besar biasanya justru berawal dari ide dan inisiatif kecil yang
terus serius dan ditekuni hingga berhasil.
Karena itu pula, HMS yang kembali maju sebagai Caleg DPR RI melalui
PAN mencoba menggugah semangat generasi muda di pedesaan di pulau
Sumbawa untuk mulai berkontribusi nyata. Caranya, dengan membagikan
cat dan perlengkapan cat di setiap Desa yang dikunjunginya.
"Saya berencana berikan sumbangan cat dan perlengkapannya, dan anak-anak muda di desa bisa
mulai mengkreasikan ide mereka untuk memperindah lingkungan mereka.Bayangkan saja kalau di Sumbawa terbentuk kampung warna-warni, seperti
yang ada di Malang (Jatim) dan Semarang (Jateng), tentu akan luar
biasa," bebernya.
Bagi sebagian besar masyarakat NTB, nama HMS sudah tidak asing. Selama
menjabat anggota DPR RI empat tahun belakangan, HMS selalu turun ke
masyarakat dengan membagikan kursi untuk sekolah di Desa-Desa pelosok.
Setidaknya lebih dari 850 Desa di NTB menerima manfaat yang diberikan
HMS itu.
Kali ini, HMS juga bertekad bisa mengunjungi lebih dari 500 Desa di
pulau Sumbawa yang menjadi daerah pemilihan (Dapil) bagi dirinya,
dengan membagikan cat dan perlengkapannya.
Ia mengatakan, jika sebuah lingkungan atau desa bisa tertata rapi dan
menarik, maka lambat laun budaya bersih dan rapi di desa tersebut akan
terbentuk. Hal ini bila dikembangkan akan menjadi potensi tersendiri
bagi masyarakat desa baik dari segi pariwisata maupun ekonomi kreatif
lainnya.
"Alam di NTB ini sangat indah. Namun keindahan saja tidak cukup, jika
lingkungan tidak tertata baik dan juga bersih. Karena itu kebersihan
dan keindahan menjadi salah satu syarat Sapta Pesona Pariwisata. Saya
ingin membangun kesadaran generasi muda kita untuk memulai dari hal
kecil saja," katanya.
Ia menambahkan, selain alam yang indah. NTB baik di Lombok maupun
Sumbawa memiliki banyak tradisi budaya yang bila dikembangkan dengan
kekinian bisa menjadi potensi ekonomi kreatif yang luar biasa.
Di sejumlah Desa misalnya, kerajinan tenun yang merupakan tradisi bisa
dikemas menjadi ekonomi kreatif. Belum lagi dari sisi kerajinan
lainnya, dan juga kuliner khas yang ada di Desa-Desa.
"Yang selalu saya perjuangkan adalah bagaimana para pemuda bisa
berupaya mengubah Desa menjadi kekuatan ekonomi daerah ini," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar