Gagalnya Partai Demokrat Lombok
Barat menempatkan kadernya untuk mengikuti pemilihan umum legislatif 2014 untuk
daerah pemilihan (Dapil) III (Kediri-Labuapi) Kabupaten Lombok Barat, mendapat
sorotan dari Direktur Kausul Peduli Anggaran (KPA) NTB, Madiana. Dirinya mengungkapkan
kekecawaannya terhadap proses kaderisasi partai politik yang dinilainya gagal
dalam mengkader anggota-anggotanya. Khususnya terhadap kader partai perempuan.
Ada kesan selama ini yang masih cenderung melihat perempuan itu sebagai ansih pelengkap saja, padahal perempuan
itu bisa menjadi pilihan yang utama dan pertama. Karena tidak seditik di antara
mereka yang mempunyai kualitas hebat melebihi kaum laki-laki.
Lebih lanjut Madiana menyampaikan
bahwa kaderisasi yang dilakukan partai politik selama ini, hanya bertumpu dan
terfokus pada kader partai laki-laki saja, sehingga isu strategis perempuan
sebagai landasan kaderisasi bagi perempuan banyak diabaikan, padahal dengan
anggaran dari APBD yang cukup besar yang diberikan terhadap partai politik tiap
tahunnya, memungkinkan, kaderisasi ini dapat menghasilkan kader-kader perempuan
yang berkualitas. Bukan seperti yang kita lihat dewasa ini, pada praktik
kesekarangan, perempuan misalnya pada saat rekrutmen menjadi calon anggota legislatif
lalu, tidak sedikit di antara mereka yang hanya sebagai pelengkap untuk
memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan, tentu ini sangat miris.
“Meskipun niatan awal mereka ialah untuk terjun langsung ke dalam dunia
perpolitikan, tetapi ujung-ujungnya dijadikan oleh partai politik hanya sebagai
pelengkap kuota. Siapa yang gagal? Ya partai yang tidak berhasil melakukan
kaderisasi, tanyanya.
Madiana meragukan anggaran yang
diberikan oleh APBD terhadap partai politik tiap tahunnya diperuntukkan benar-benar
untuk proses perkaderan. Jika memang benar anggaran dari APBD itu diperuntukkan
bagi proses kederisasi, tidak mungkin partai politik kekurangan kader-kadernya
yang berkualitas. Dan tidak akan mungkin juga partai politik mengalami nasib
seperti yang terjadi di Dapil III Lobar, Partai Demokrat tidak bisa mengikuti
proses pencalegan karena salah satu caleg perempuannya Tidak Memenuhi Syarat
(TMS) administrasi yang ditetapkan oleh KPU. Padahal keberadaan mereka sebagai
calon yang akan mengemban amanah rakyatnya nanti jika dipilih sangatlah urgen.
Tetapi karena tidak ada kesiapan dari partai politik tersebut untuk melakukan
kaderisasi, khususnya bagi kaum perempuan, makanya mereka sebenarnya telah
gagal melakukan kaderisasi terhadap anggota-anggotanya. Diana berharap, dengan
anggaran yang memadai tersebut, partai politik lebih serius lagi melakukan
proses kaderisasi, sehingga kita bisa memperoleh calon-calon pemimpin yang
berkualitas juga, ungkapnya. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar