KANGGOK'M TADAHN ?

Sabtu, 21 September 2013

Idolakan Maulana Syekh, Pengen jadi Ulama


Hamzanwadi (17 tahun) merupakan anak ketiga dari enam bersaudara pasangan suami isteri Zaini dan Huza’ah. Pria kelahiran Desa Murbaya, Pringgarata 15 Oktober 1996 silam ini terlihat sangat bersemangat dan mengaku senang ketika diwawancarai Suara NTB beberapa waktu lalu. Pria yang sangat mengidolakan tokoh masyarakat sekaligus ulama kenamaan NTB Almagfurullah Maulana Syekh  TGH. M. Zainuddin Abdul Majid, ini mengaku gembira bisa mengikuti lomba tulis khutbah yang diadakan oleh pemerintah melalui program Gerakan Akino-Absano-Adono (G-3A) beberapa waktu lalu.
Hamzan begitu ia akrab disapa, berhasil memenangi lomba penulisan khutbah saat itu, padahal saingannya cukup berat berasal dari tidak hanya sesama siswa, tetapi juga mahasiswa,  bahkan ada peserta yang sudah tamat S2. Itulah yang menjadi kebanggaan terbesarnya dapat menjuarai lomba.
Dalam khutbah karyanya, Hamzan mengangkat tema mengenai ‘pernikahan dini’ yang terinspirasi langsung dari kondisi masyarakat sekitar desa Murbaya. “Di masyarakat itu terutama di desa kami banyak sekali yang nikah muda, lalu punya anak kemudian karena belum mapan ditinggal pergi merantau oleh orang tua ke Malaysia. Jadi ada hubungan antara kemiskinan dengan nikah muda” tuturnya.
Pesan itulah yang ingin disampaikan oleh siswa kelas XI (Sebelas) IPA SMA 1 Pringgarata ini dalam karya Khutbahnya, agar generasi muda ke depan, lebih memperhatikan lagi masa depannya, tidak cepat mengambil pilihan untuk nikah dini jika kesejahteraan belum terpenuhi. Karena menurutnya, kesejahteraan merupakan hal penting bahkan sebagai salah satu syarat dalam membangun hubungan. Bagaimana bisa memperoleh keturunan yang baik, jika gizi anak-anaknya nggak baik gara-gara kesejahteraannya kurang?
Selain aktif menulis, pria muda yang bercita-cita ingin menjadi pengasuh pondok pesantren ini punya bakat lain yaitu membuat karya seni kaligrafi islam.   Selain itu, Hamzan juga aktif di luar sekolah seperti aktif di Teater Insting yang ada di sekolah, selain itu setiap sore belajar kaligrafi bersama guru lulusan dari sekarbela, kalau guru gak hadir saya yang bimbing teman-teman. Ungkapnya (dys)
Hamzanwadi


Tidak ada komentar: