Hamzanwadi
(17 tahun) merupakan anak ketiga dari enam bersaudara pasangan suami isteri
Zaini dan Huza’ah. Pria kelahiran Desa Murbaya, Pringgarata 15 Oktober 1996
silam ini terlihat sangat bersemangat dan mengaku senang ketika diwawancarai Suara NTB beberapa waktu lalu. Pria yang
sangat mengidolakan tokoh masyarakat sekaligus ulama kenamaan NTB Almagfurullah
Maulana Syekh TGH. M. Zainuddin Abdul
Majid, ini mengaku gembira bisa mengikuti lomba tulis khutbah yang diadakan
oleh pemerintah melalui program Gerakan Akino-Absano-Adono (G-3A) beberapa
waktu lalu.
Hamzan
begitu ia akrab disapa, berhasil memenangi lomba penulisan khutbah saat itu,
padahal saingannya cukup berat berasal dari tidak hanya sesama siswa, tetapi juga
mahasiswa, bahkan ada peserta yang sudah
tamat S2. Itulah yang menjadi kebanggaan terbesarnya dapat menjuarai lomba.
Dalam
khutbah karyanya, Hamzan mengangkat tema mengenai ‘pernikahan dini’ yang
terinspirasi langsung dari kondisi masyarakat sekitar desa Murbaya. “Di
masyarakat itu terutama di desa kami banyak sekali yang nikah muda, lalu punya
anak kemudian karena belum mapan ditinggal pergi merantau oleh orang tua ke
Malaysia. Jadi ada hubungan antara kemiskinan dengan nikah muda” tuturnya.
Pesan
itulah yang ingin disampaikan oleh siswa kelas XI (Sebelas) IPA SMA 1 Pringgarata ini dalam karya Khutbahnya,
agar generasi muda ke depan, lebih memperhatikan lagi masa depannya, tidak
cepat mengambil pilihan untuk nikah dini jika kesejahteraan belum terpenuhi.
Karena menurutnya, kesejahteraan merupakan hal penting bahkan sebagai salah
satu syarat dalam membangun hubungan. Bagaimana bisa memperoleh keturunan yang
baik, jika gizi anak-anaknya nggak baik gara-gara kesejahteraannya kurang?
Selain
aktif menulis, pria muda yang bercita-cita ingin menjadi pengasuh pondok
pesantren ini punya bakat lain yaitu membuat karya seni kaligrafi islam. Selain
itu, Hamzan juga aktif di luar sekolah seperti aktif di Teater Insting yang ada
di sekolah, selain itu setiap sore belajar kaligrafi bersama guru lulusan dari
sekarbela, kalau guru gak hadir saya yang bimbing teman-teman. Ungkapnya (dys)
Hamzanwadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar