Bq. Nabila Mufti Utamie, siswi kelahiran
Praya, 29 Maret 1998 silam dikenal
baik dan sangat aktif ini ialah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan suami istri Lalu Mujahid dan Bq.
Nasibah. Saat ini Bq. Nabila Mufti Utamie tercatat sebagai siswi kelas XI SMA 1
Praya. Aktif sebagai sekretaris Osis juga tercatat aktif dibeberapa kegiatan
ekstrakurikuler diantaranya ialah Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Buletin
Sekolah, Englis Club dan lain sebagainya.
Sebagaimana pengakuan ibunya, Nabila
merupakan anak yang terbuka sama orang tua, apapun aktifitasnya selalu
diceritakan ke orang tua, sangat aktif sekali dan sibuk. Biasanya pulang setiap
hari sampai jam 5 sore saking sibuknya. Hobi dan bakat menulis (puisi dan
cerpen) Nabila sudah terlihat sejak kecil. Ketika SD pernah menjadi juara 2
lomba puisi dan membaca puisi tingkat Propinsi. Kedepan, semoga Nabila menjadi
anak yang bermanfaat, “segala kegiatan asalkan itu positif, kami sebagai orang
tua akan senantiasa mendukung dan mendorong semua potensi yang dimilikinya”,
tuturnya.
Selain itu, Nabila mengaku
pernah mengikuti berbagai lomba menulis
cerpen diantaranya pada tahun 2009 dan 2011, “dulu Lomba Menulis Cermen Remaja
(LMCR), Alhamdulillah tahun 2009 dapat juara 1 sedangkan tahun 2011 dapat juara
harapan“. Sedangkan di pertengahan tahun 2012 lalu, Bq. Nabila juga
berkesempatan mengikuti lomba kreativitas seni siswa SMA/Sederajat se-NTB
melalui program pemerintah Gerakan Akino-Absano-Adono (G-3A). Alhasil, Bq.
Nabila berhasil menyabet juara 1untuk kategori lomba penulisan cerpen dengan
judul cerpen “Anak emas gunung prabu” sesuai dengan tema yang disediakan oleh
panitia yaitu mengenai pendidikan.
Cerpen tersebut bercerita tentang seorang
anak di wilayah Prabu (Loteng) yang lebih memilih untuk menambang emas daripada
harus bersekolah. Mereka lebih memilih menambang emas karena cepat mendapatkan uang
daripada harus bersekolah. “Cerita ini
merupakan salah satu problem nyata pendidikan dan potret kemiskinan yang harus
diselesaikan oleh pemerintah supaya tidak ada lagi anak-anak yang putus
sekolah”, paparnya. Nabila berharap sebagai generasi muda, ia dan anak-anak
muda lainnya ke depan untuk lebih peduli lagi terhadap masalah pendidikan ini.
Disinggung mengenai kebiasaannya
menulis, siswi berprestasi yang bercita-cita menjadi dokter sekaligus penulis
ini mengaku mulai terbiasa menulis sejak kecil “menulis sih udah dari dulu, ya
hanya mengisi waktu luang aja kalo ada ide baru mulai nulis. Tapi biasanya sih
saya patok untuk perminggunya harus dapat menghasilkan berapa tulisan, minimal 1
tulisan perminggu.” Akunya. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar