KANGGOK'M TADAHN ?

Sabtu, 21 September 2013

Hobi Menulis dan Peduli Dunia Pendidikan


Bq. Nabila Mufti Utamie, siswi kelahiran Praya, 29 Maret 1998 silam dikenal baik dan sangat aktif ini ialah anak pertama dari tiga bersaudara  pasangan suami istri Lalu Mujahid dan Bq. Nasibah. Saat ini Bq. Nabila Mufti Utamie tercatat sebagai siswi kelas XI SMA 1 Praya. Aktif sebagai sekretaris Osis juga tercatat aktif dibeberapa kegiatan ekstrakurikuler diantaranya ialah Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Buletin Sekolah, Englis Club dan lain sebagainya.
Sebagaimana pengakuan ibunya, Nabila merupakan anak yang terbuka sama orang tua, apapun aktifitasnya selalu diceritakan ke orang tua, sangat aktif sekali dan sibuk. Biasanya pulang setiap hari sampai jam 5 sore saking sibuknya. Hobi dan bakat menulis (puisi dan cerpen) Nabila sudah terlihat sejak kecil. Ketika SD pernah menjadi juara 2 lomba puisi dan membaca puisi tingkat Propinsi. Kedepan, semoga Nabila menjadi anak yang bermanfaat, “segala kegiatan asalkan itu positif, kami sebagai orang tua akan senantiasa mendukung dan mendorong semua potensi yang dimilikinya”, tuturnya.
Selain itu, Nabila mengaku pernah  mengikuti berbagai lomba menulis cerpen diantaranya pada tahun 2009 dan 2011, “dulu Lomba Menulis Cermen Remaja (LMCR), Alhamdulillah tahun 2009 dapat juara 1 sedangkan tahun 2011 dapat juara harapan“. Sedangkan di pertengahan tahun 2012 lalu, Bq. Nabila juga berkesempatan mengikuti lomba kreativitas seni siswa SMA/Sederajat se-NTB melalui program pemerintah Gerakan Akino-Absano-Adono (G-3A). Alhasil, Bq. Nabila berhasil menyabet juara 1untuk kategori lomba penulisan cerpen dengan judul cerpen “Anak emas gunung prabu” sesuai dengan tema yang disediakan oleh panitia yaitu mengenai pendidikan.
Cerpen tersebut bercerita tentang seorang anak di wilayah Prabu (Loteng) yang lebih memilih untuk menambang emas daripada harus bersekolah. Mereka lebih memilih menambang emas karena cepat mendapatkan uang daripada harus bersekolah.  “Cerita ini merupakan salah satu problem nyata pendidikan dan potret kemiskinan yang harus diselesaikan oleh pemerintah supaya tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah”, paparnya. Nabila berharap sebagai generasi muda, ia dan anak-anak muda lainnya ke depan untuk lebih peduli lagi terhadap masalah pendidikan ini.
Disinggung mengenai kebiasaannya menulis, siswi berprestasi yang bercita-cita menjadi dokter sekaligus penulis ini mengaku mulai terbiasa menulis sejak kecil “menulis sih udah dari dulu, ya hanya mengisi waktu luang aja kalo ada ide baru mulai nulis. Tapi biasanya sih saya patok untuk perminggunya harus dapat menghasilkan berapa tulisan, minimal 1 tulisan perminggu.” Akunya. (dys)




Tidak ada komentar: