Mataram (Suara NTB)
Aksi
penolakan kembali dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa dan BEM Se-IAIN Mataram terkait
SK kementerian Agama mengenai pengangkatan Kepala Biro (Karo) IAIN Mataram,
Drs. H. Usman Ebba masih berlanjut. Saat Suara
NTB bertandang siang kemarin (19/8) ke kampus I IAIN di jalan pendidikan no
68 Mataram, berbagai spanduk bertuliskan penolakan terhadap kehadiran kepala
biro yang baru dipajang di depan kampus. Tidak hanya spanduk, berbagai pamflet
dan coretan dinding warna merah berisi penolakan dan desakan menteri agama
untuk mencabut SK juga terpampang di sejumlah ruang dosen.
Mengomentari
aksi mahasiswa yang tak kunjung usai tersebut, Dr. Kdri, M.Si yang juga
akademisi IAIN Mataram mengecam tindakan mahasiswa yang sudah melewati batas
toleransi dan sudah mengotori nama baik kampus.
Dr.
Kadri, M.Si mengatakan, “otoritas kementerian kelembagaan secara vertikal
itukan sangat kuat, tidak ada hak kita untuk mengatur dan apalagi menolak orang
(SK Menteri, red), itu urusan menteri”,
tuturnya.
Lebih
lanjut, Kadri menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk mengakhiri aksi
penolakan tersebut, karena tuntutannya dinilai tidak kuat. Apalagi kemarin tambahnya,
Dirjen kementerian agama sudah datang dan
sudah dikasih tahu bahwa menteri tidak akan merubah SK itu. Penjelasan dirjen
kemarin sudah cukup. “Masih banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan
oleh orang-orang itu (mahasiswa), Itu
terlalu praktis jika dilakukan oleh mahasiswa”.
Mungkin
hikmah dari aksi tersebut tutur Kadri ialah sebagai peringatan awal kepada
kepala biro yang baru untuk lebih bagus kinerjanya dan dia harus menunjukkan
kinerjanya lebih bagus dari yang sebelumnya. Jadi itu saja sih manfaatnya demo
kemarin, karena tidak mungkin keinginan teman-teman mahasiswa itu bisa merubah
keputusan menteri. (dys)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar