Mataram (Suara NTB)
Sepinya pengunjung di komplek
pertokoan Mataram Craft Center (MCC) Jl. KH. Ahmad Dahlan Pagesangan Mataram,
mengundang keresahan para penjual toko emas dan mutiara di seputaran komplek.
Pasalnya, MCC yang dikelola oleh pemerintah sebagai pusat penjualan emas dan
mutiara di kota mataram, nyaris luput dari perhatian pemerintah. Hal itulah
yang ditengarai oleh sebagian pemilik toko emas dan mutiara di sana, menjadi
pemicu sepinya pengunjung yang berkunjung ke MCC. Padahal banyak even-even
skala nasional diselenggarakan di NTB khusunya Kota Mataram, namun tidak banyak
pengunjung yang datang ke MCC. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap keberadaan MCC membuatnya kini seperti kuburan.
Seperti yang diakui oleh Pak Sahnan
kepada Suara NTB Selasa (20/8) siang
kemarin. Pemilik Toko emas mutiara alam, yang menempati komplek pertokoan MCC,
Blok A No 12 ini mengaku, meskipun toko
ini besar dan sangat mewah tapi tiap hari sepi pembeli, tidak banyak masyarakat
yang berkunjung ke sini. Dirinya mengaku kurang tahu, “kok bisa sepi seperti
ini”, namun sahnan menduga, kurangnya perhatian dari pemerintah menjadi salah
satu alasan sepinya para pengunjung. “Tidak ada promosi yang dilakukan oleh
pemerintah terhadap semua pihak, padahal MCC ini dikelola oleh pemerintah, kami
bayar pajak di sini. Paling tidak, pemerintah sendiri menginfokan kepada
masyarkat terutama wisman untuk berkunjung ke MCC.
Padahal akunya, selain bangunan
MCC yang megah, juga letaknya yang sangat strategis sebagai jalur utama yang
memungkinkan semua orang bisa mampir ke MCC.
Selain itu, sahnan dan
rekan-rekannya sesama penjual juga mengeluhkan adanya pilar tembok penghalang
yang ada di depan toko mereka. “Itu yang membuat masyarakat kadang enggan untuk
masuk ke toko untuk berkunjung karena dengan adanya pagar tersebut, mereka akan
parkir dipinggir jalan. Begitu juga dengan bus-bus yang membawa penumpang (wisman,
red) dari BIL, kadang susah masuk ke
area MCC gara-gara pilar tembok di depan toko itu. Padahal dulu pernah
diusulkan ke pemkot untuk diperbaiki, namun sampai sekarang tidak ada respon
apa-apa, akunya. Dirinya dan rekan-rekannya sesama penjual mengancam akan
bergotong royong memperbaiki pilar tembok yang ada di depan toko mereka.
Hal senada juga diungkapkan oleh
Mukhtaram, pemilik toko emas mutiara, Rool Mutiara, di komplek pertokoan MCC
Lantai 1 B7 Pagesangan Mataram. Menurut Mukhtaram, dirinya membenarkan kalau
selama ini MCC tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah. Orang hanya tahu,
kalau toko emas dan mutiara itu ada di Sekarbela, padahal di MCC ini ada.
Menurutnya, selain kurangnya promosi dari pemkot, adanya Guide-guide yang nakal kadang menjadi pemicu jarangnya wisman
berkunjung. Padahal tujuannya ke MCC, tetapi oleh Guide dibawa ke tempat lain, tuturnya.
Selain itu, Mukhtaram meminta
kepada pemerintah untuk diperbolehkan mengisi bangunan lantai dua MCC yang saat
ini kosong, dengan menjual baju dan pakaian khas Lombok yang memungkinkan MCC
memiliki daya tarik ke depan. “Namun sudah seirng diajukan ke pemerintah, itu
tidak dibolehkan karena aturannya memang begitu”, ungkapnya. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar