KANGGOK'M TADAHN ?

Sabtu, 21 September 2013

Sepi Pengunjung, MCC Seperti Kuburan


Mataram (Suara NTB)
Sepinya pengunjung di komplek pertokoan Mataram Craft Center (MCC) Jl. KH. Ahmad Dahlan Pagesangan Mataram, mengundang keresahan para penjual toko emas dan mutiara di seputaran komplek. Pasalnya, MCC yang dikelola oleh pemerintah sebagai pusat penjualan emas dan mutiara di kota mataram, nyaris luput dari perhatian pemerintah. Hal itulah yang ditengarai oleh sebagian pemilik toko emas dan mutiara di sana, menjadi pemicu sepinya pengunjung yang berkunjung ke MCC. Padahal banyak even-even skala nasional diselenggarakan di NTB khusunya Kota Mataram, namun tidak banyak pengunjung yang datang ke MCC. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap keberadaan MCC membuatnya kini seperti kuburan.
Seperti yang diakui oleh Pak Sahnan kepada Suara NTB Selasa (20/8) siang kemarin. Pemilik Toko emas mutiara alam, yang menempati komplek pertokoan MCC, Blok A No 12 ini mengaku,  meskipun toko ini besar dan sangat mewah tapi tiap hari sepi pembeli, tidak banyak masyarakat yang berkunjung ke sini. Dirinya mengaku kurang tahu, “kok bisa sepi seperti ini”, namun sahnan menduga, kurangnya perhatian dari pemerintah menjadi salah satu alasan sepinya para pengunjung. “Tidak ada promosi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap semua pihak, padahal MCC ini dikelola oleh pemerintah, kami bayar pajak di sini. Paling tidak, pemerintah sendiri menginfokan kepada masyarkat terutama wisman untuk berkunjung ke MCC.
Padahal akunya, selain bangunan MCC yang megah, juga letaknya yang sangat strategis sebagai jalur utama yang memungkinkan semua orang bisa mampir ke MCC.
Selain itu, sahnan dan rekan-rekannya sesama penjual juga mengeluhkan adanya pilar tembok penghalang yang ada di depan toko mereka. “Itu yang membuat masyarakat kadang enggan untuk masuk ke toko untuk berkunjung karena dengan adanya pagar tersebut, mereka akan parkir dipinggir jalan. Begitu juga dengan bus-bus yang membawa penumpang (wisman, red) dari BIL, kadang susah masuk ke area MCC gara-gara pilar tembok di depan toko itu. Padahal dulu pernah diusulkan ke pemkot untuk diperbaiki, namun sampai sekarang tidak ada respon apa-apa, akunya. Dirinya dan rekan-rekannya sesama penjual mengancam akan bergotong royong memperbaiki pilar tembok yang ada di depan toko mereka.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mukhtaram, pemilik toko emas mutiara, Rool Mutiara, di komplek pertokoan MCC Lantai 1 B7 Pagesangan Mataram. Menurut Mukhtaram, dirinya membenarkan kalau selama ini MCC tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah. Orang hanya tahu, kalau toko emas dan mutiara itu ada di Sekarbela, padahal di MCC ini ada. Menurutnya, selain kurangnya promosi dari pemkot, adanya Guide-guide yang nakal kadang menjadi pemicu jarangnya wisman berkunjung. Padahal tujuannya ke MCC, tetapi oleh Guide dibawa ke tempat lain, tuturnya.
Selain itu, Mukhtaram meminta kepada pemerintah untuk diperbolehkan mengisi bangunan lantai dua MCC yang saat ini kosong, dengan menjual baju dan pakaian khas Lombok yang memungkinkan MCC memiliki daya tarik ke depan. “Namun sudah seirng diajukan ke pemerintah, itu tidak dibolehkan karena aturannya memang begitu”, ungkapnya. (dys)



Tidak ada komentar: