KANGGOK'M TADAHN ?

Sabtu, 21 September 2013

TGB Jangan Khianati Masyarakat NTB


Mataram (Suara NTB)
Mencermati masuknya nama TGB ke dalam bursa konvensi Partai Demokrat untuk penjaringan bakal calon presiden 2014, mendapat komentar dari Ketua DPD PAN NTB, H. Muazzim Akbar, SIP saat dihubungi Suara NTB kemarin (24/8). Muazzim mengatakan, sebagai salah satu partai pendukung pada pilkada kemarin,  “TGB masih kita butuhkan di NTB”, sebaiknya berikan kesempatan kepada tokoh-tokoh nasional yang lain untuk ikut dalam konvensi partai Demokrat. Tetapi jika internal partai yang meminta, ya itu urusan internal mereka, tandasnya. Selain itu, Muazzim juga menambahkan, jika TGB bersedia mengikuti konvensi, sebagai warga NTB, dirinya dan PAN siap untuk mendukungnya.
Sementara itu, secara terpisah pengamat politik Dr. Kadri, MS.i menjelaskan, masuknya nama TGB kedalam konvensi partai Demokrat, tentu ini menjadi  suatu kehormatan bagi TGB diinternal Partai Demokrat. “Jadi bagaimana pun permintaan ini (ikut konvensi) suatu kehormatan, karena tidak semua kader Demokrat diminta untuk ikut konvensi”. Selain tentunya menjadi sebuah kebanggan bagi daerah ini, karena bagaimanapun  setiap putra daerah yang diajak untuk ikut konvensi menjadi kebanggan bagi kita semua.
Namun begitu, Kadri menjelaskan ajakan DPP PD kepada TGB untuk ikut konvensi harus dipikirkan matang-matang, apakah ajakan itu harus diikuti atau tidak. Kalau diikuti apa konsekuensinya. Misalnya apa kesan yang diberikan masyarakat NTB, padahal kita tahu bahwa TGB ini baru saja memenangi pilkada. Kemenangan ini tentunya mencerminkan suara masyarakat NTB yang menginginkan TGB tetap di NTB untuk memimpin. Tetapi ketika misalnya TGB ikut konvensi berarti kan ada niat untuk menjadi calon presiden katakanlah begitu, meskipun kita tahu persaingan cukup berat.  Nah, apakah itu tidak dianggap ‘menghianati’ amanat masyarakat NTB yang menginginkan dia jadi gubernur kemarin? Tentu hal-hal seperti itu yang harus diperhitungkan oleh TGB, tuturnya.
Selain itu dirinya juga menegaskan bahwa upaya pencalonan ini tidak usah dimaknai sebagai upaya TGB untuk menghianati masyarakat NTB. Tapi harus dimaknai sebagai sebuah penghargaan masyarakat NTB untuk mempertegas bahwa TGB ini bukan figur lokal, tetapi sudah masuk sebagai figur nasional yang setara dengan figur-figur lain yang menclonkan diri ikut konvensi.
Lebih lanjut Kadri menambahlan bahwa, TGB harus melihat sebagai ‘diri’ yang multi identitas, dalam arti TGB itu bukan hanya sebagai gubernur terpilih, tetapi juga dia adalah kader partai Demokrat. Sehingga ketika permintaan itu datang dari internal Demokrat, harus TGB terima sebagai konsekuensi sebagai seorang kader partai di daerah. Itu yang utama. Yang kedua, TGB harus menjadikan momentum ini sebagai momentum untuk pencitraan dirinya ke level nasional yang lebih bagus lagi. Artinya masyarakat NTB harus memaknainya sebagai sebuah penghormatan tadi. Jadi ada bargaining position TGB di level nasional ketika dia masuk dalam nominasi nama yang akan ikut konvensi itu, dan tetntunya, ini pasti bermanfaat. Contoh sederhananya begini, ketika TGB menginginkan pembangunan di NTB lalu itu dikomunikasikan ke pusat, “saya kira itu akan tetap di dengar karena bargaining position-nya tadi”. Jadi tetap akan punya kontribusi bagi pembangunan dan kemajuan di NTB. (dys)




Tidak ada komentar: