Mataram (Suara NTB)
Program kontrasepsi untuk pria (Kontrapria)
BKKBN Perwakilan NTB hingga kini masih kurang diminati, hal itu terlihat dari
data yang dikeluarkan oleh BKKBN Perwakilan NTB sejak program ini diluncurkan
tahun 2012 silam. Tercatat sampai dengan bulan Juli selama tahun 2013 ini,
tidak semua pria mengikuti program Kontrapria di setiap kabupaten/kota. Hanya
kabupaten Lombok Timur yang cukup tinggi dengan jumlah pria yang ikut
Kontrapria mencapai 475 orang atau 287,88 persen, Lombok Tengah mencapai 101
orang atau 160,32 persen, Lombok Barat 7 orang atau 38,89 persen, Sumbawa 62
orang atau 78,48 persen, Dompu 5 orang atau 22,73 persen, Bima 37 orang dengan
persentase 69,81 persen. Sedangkan untuk kota Mataram, Kota Bima, Sumbawa
Barat, dan kabupaten Lombok Utara belum ada pria yang tercatat ikut program
tersebut.
Kurangnya sosialisasi terhadap
program Kontrapria BKKBN Perwakilan NTB ini menjadi salah satu sebab masyarakat
kurang mengetahui adanya program kontrasepsi bagi kalangan pria. Hal itu
seperti diakui oleh Kasubbid Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN Perwakilan
NTB, Sanusi yang mengatakan bahwa program untuk kontrasepsi bagi kalangan pria
ini memang sudah lama, namun karena kurangnya sosialisasi program Kontrapria
ini kurang banyak diketahui oleh masyarakat. “Untuk kontrasepsi bagi pria sudah
ada sejak dulu namun karena kurangnya sosialisasi jadi gak ada yang tahu, namun
Alhamdulillah sekarang ini Kontrapria sudah mulai dikenal setelah ada fatwa MUI
yang meminta seluruh masyarakat di tiap kabupaten/kota untuk mengikuti program
kontrapria tersebut”.
Lebih lanjut dirinya mengatakan
pasca ada fatwa dari MUI tersebut, pihaknya merasa terbantu untuk
mensosialisasikan program ini. karena menurutnya, program kontrapria sangat
bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.
“bayangkan keuntungan dan kemudahan mengurus dua atau tiga anak dengan mengurus
lima anak, sudah pasti mengurus sedikit anak akan jauh lebih mudah. Dengan
begitu kesejahteraan akan terjamin” terangnya. Dikatakannya, bagi pria yang
ikut kontrapria ini, pasca dilakukan operasi pemutusan dan pengikatan alat
vital pria, nantinya mereka akan diberikan
penanganan pasca operasi. “mereka harus istirahat selama tiga hari,
selama itu pula mereka akan diberikan bekal selama tiga hari tersebut”. Dirinya
berharap, kepada seluruh pria agar mau mengikuti program kontrapria ini.
Kontrapia sendiri merupakan salah
satu program kontrasepsi bagi pria dengan cara Pasektomi yaitu dilakukan terhadap pria dengan mengoperasi
kecil-kecilan di bagian vital pria dengan cara diikat atau diputus. Pasektomi
ini merupakan cara modern untuk berkontrasepsi bagi pria selain juga kondom
secara konvensional. Hal itu dipergunakan untuk menekan meledaknya jumlah
penduduk di setiap kelahirannya. Sebelumnya, kontrasepsi hanya dilakukan oleh
perempuan. Namun seiring dengan munculnya wacana kesetaraan gender, maka
kontrasepsi tidak hanya dilakukan oleh perempuan namun juga oleh pria. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar