KANGGOK'M TADAHN ?

Rabu, 02 Oktober 2013

Program Kontrapria Masih Belum Diminati


Mataram (Suara NTB)
Program kontrasepsi untuk pria (Kontrapria) BKKBN Perwakilan NTB hingga kini masih kurang diminati, hal itu terlihat dari data yang dikeluarkan oleh BKKBN Perwakilan NTB sejak program ini diluncurkan tahun 2012 silam. Tercatat sampai dengan bulan Juli selama tahun 2013 ini, tidak semua pria mengikuti program Kontrapria di setiap kabupaten/kota. Hanya kabupaten Lombok Timur yang cukup tinggi dengan jumlah pria yang ikut Kontrapria mencapai 475 orang atau 287,88 persen, Lombok Tengah mencapai 101 orang atau 160,32 persen, Lombok Barat 7 orang atau 38,89 persen, Sumbawa 62 orang atau 78,48 persen, Dompu 5 orang atau 22,73 persen, Bima 37 orang dengan persentase 69,81 persen. Sedangkan untuk kota Mataram, Kota Bima, Sumbawa Barat, dan kabupaten Lombok Utara belum ada pria yang tercatat ikut program tersebut.
Kurangnya sosialisasi terhadap program Kontrapria BKKBN Perwakilan NTB ini menjadi salah satu sebab masyarakat kurang mengetahui adanya program kontrasepsi bagi kalangan pria. Hal itu seperti diakui oleh Kasubbid Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN Perwakilan NTB, Sanusi yang mengatakan bahwa program untuk kontrasepsi bagi kalangan pria ini memang sudah lama, namun karena kurangnya sosialisasi program Kontrapria ini kurang banyak diketahui oleh masyarakat. “Untuk kontrasepsi bagi pria sudah ada sejak dulu namun karena kurangnya sosialisasi jadi gak ada yang tahu, namun Alhamdulillah sekarang ini Kontrapria sudah mulai dikenal setelah ada fatwa MUI yang meminta seluruh masyarakat di tiap kabupaten/kota untuk mengikuti program kontrapria tersebut”.
Lebih lanjut dirinya mengatakan pasca ada fatwa dari MUI tersebut, pihaknya merasa terbantu untuk mensosialisasikan program ini. karena menurutnya, program kontrapria sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. “bayangkan keuntungan dan kemudahan mengurus dua atau tiga anak dengan mengurus lima anak, sudah pasti mengurus sedikit anak akan jauh lebih mudah. Dengan begitu kesejahteraan akan terjamin” terangnya. Dikatakannya, bagi pria yang ikut kontrapria ini, pasca dilakukan operasi pemutusan dan pengikatan alat vital pria, nantinya mereka akan diberikan  penanganan pasca operasi. “mereka harus istirahat selama tiga hari, selama itu pula mereka akan diberikan bekal selama tiga hari tersebut”. Dirinya berharap, kepada seluruh pria agar mau mengikuti program kontrapria ini.
Kontrapia sendiri merupakan salah satu program kontrasepsi bagi pria dengan cara Pasektomi yaitu  dilakukan terhadap pria dengan mengoperasi kecil-kecilan di bagian vital pria dengan cara diikat atau diputus. Pasektomi ini merupakan cara modern untuk berkontrasepsi bagi pria selain juga kondom secara konvensional. Hal itu dipergunakan untuk menekan meledaknya jumlah penduduk di setiap kelahirannya. Sebelumnya, kontrasepsi hanya dilakukan oleh perempuan. Namun seiring dengan munculnya wacana kesetaraan gender, maka kontrasepsi tidak hanya dilakukan oleh perempuan namun juga oleh pria. (dys)


Tidak ada komentar: