KANGGOK'M TADAHN ?

Kamis, 21 November 2013

Kurang Anggaran, Pembinaan Cabor Sepak Takraw Tidak Maksimal


Mataram (suara NTB)
Kurangnya anggaran pembinaan membuat Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) NTB sulit mencetak atlet-atlet sepak takraw yang mampu bersaing dengan atlet-atlet di daerah lainnya. Sebagaimana yang dikatakan Sekretaris Jenderal PSTI NTB Muhammad Jufri H. Abdullah siang kemarin (7/10). Menurutnya, masyarakat NTB masih kurang mengenal olahraga yang satu ini, padahal olahraga sepak takraw merupakan salah satu olahraga bergengsi di tingkat nasional dan selalu dipertandingkan di kejuraan tingkat nasional seperti PON. Harusnya, pemerintah lebih peduli lagi terhadap olahraga sepak takraw ini, hal itu mengingat potensi kita di NTB ini cukup besar. Namun apa daya, anggaran yang terbatas memaksa kita tidak maksimal dalam upaya pembinaan terhadap atlet-atlet olahraga sepak takraw ini. “bayangkan, pertahunnya, kita dapat 10 juta dari KONI untuk anggaran atlet-atlet olahraga sepak takraw ini” terangnya.
Lebih lanjut Muhammad Jufri H. Abdullah mengatakan bahwa dibutuhkan tidak hanya anggaran yang besar namun juga kemauan dari daerah untuk mengembangkan olahraga sepak takraw ini. Di NTB sendiri, atlet-atlet sepak takraw kebanyakan besar berasal dari pulau Sumbawa, seperti Kabupaten Bima, Dompu, dan kabupaten Sumbawa, sementara di pulau Lombok sangat minim perhatiannya. Hanya kabupaten Lombok Timur dan Kota Mataram saja, itu pun masih jauh dari maksimal. Tidak seperti di daerah-daerah lainnya di Indonesia seperti Jatim, Sulawesi, Sumatera yang menjadikan olahraga sepak takraw ini sebagai salah satu cabor andalan mereka di setiap penyelenggaraan even-even nasional.
Sementara itu, untuk pembinaan cabor sepak takraw ini harusnya dimulai dari sekolah-sekolah dan disosialisasikan secara rutin, namun begitu, dibutuhkan anggaran yang cukup untuk melaksanakan hal tersebut. “mereka harusnya sejak dini diperkenalkan dengan olahraga sepak takraw ini agar terjadi proses regenerasi atet sepak takraw kita” terangnya. (dys)


Tidak ada komentar: