H. Muh Suruji |
Ratusan warga yang mengungsi ke Lombok menyusul ditetapkannya Gunung Agung status awas, tidak sedikit dari mereka merupakan para pelajar dan guru.
Kepala Dikbud NTB, H. Muhammad Suruji, mempersilahkan jika ada pelajar di antara para pengungsi korban Gunung Agung agar dapat belajar di sekolah-sekolah yang terdekat dari tempat pengungsian sementara.
Diakui Suruji, Pemprov NTB pada intinya siap menampung para pengungsi korban Gunung Agung, terlebih para pelajar agar mereka tetap dapat belajar.
"Namanya kondisi darurat kita gak pakai aturan normatif," jelas Suruji, Rabu (27/9).
Ditambahkan, jika ada pengungsi nerasal dari pelajar SD, SMP, SMA, dan SMK, Dikbud NTBempersilahkan mereka untuk belajar ke jenjang pendidikan masing-masing ke sekolah yang terdekat dengan lokasi pengungsian.
Sementara mempersiapkan hal itu, Suruji menyebut pihaknya tidak perlu menambah jumlah guru mengingat tidak sampai menambah jumlah rombongan belajar.
"Bisa masuk ke sekolah-sekolah yang ada. Tidak perlu kita diskusi namanya juga bencana, kalau dia mengungsi di Lobar, dia bersekolah di Lobar. Kalau di Mataram, dia bersekolah di Mataram," tukasnya. (d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar