Cilok atau pentol, merupakan cemilan ringan yang cukup digemari oleh masyarakat. Rasanya yang lezat dan tentunya bergizi karena berbahan dasar tepung dan daging menjadikan cilok laris manis.
Namun siapa sangka, di tangan kreativ mahasiswa Unram, cilok yang awalnya berbahan dasar tepung dan daging dikembangkan dengan bahan dasar tahu dan tempe.Nino Winona Al Gasyiya, salah satu mahasiswi yang ikut terlibat dalam pembuatan cilok berbahan dasar pangan lokal tahu dan tempe mengaku, ide membuat cilok dari tahu dan tempe berawal dari kegelisahan melihat masyarakat yang tidak menggemari tahu dan tempe.
Padahal mengkonsumsi tahu dan tempe dapat membuat badan bergizi, tidak kalah bergizinya dengan mengkonsumsi daging. Dirinya menduga, masyarakat tidak menggemari tahu dan tempe karena kurang beragamnya produk berbahan dasar tahu dan tempe.
Selain itu, produksi tahu dan tempe yang melimpah ruah di berbagai sentra pembuatan tahu tempe di Kota Mataram dimanfaatkan mahasiswa Unram untuk diolah menjadi makanan lain yang digemari masyarakat. Apalagi di tengah permintaan yang meningkat akan jajanan yang aman dan sehat.
Lebih jauh Nino menungkapkan, keunggulan cilok berbahan dasar pangan lokal tahu dan tempe di antaranya yaitu bahan baku lokal mudah didapat, harga cukup kompetitif, sumber protein nabati yang tinggi, bebas bahan pengawet dan MSG, dan menjangkau konsumen berkebutuhan khusus (gluten intolerance).
Di samping itu, cilok berbahan pangan lokal ini jadi solusi jajanan sehat dan dapat menjadi cemilan khas Kota Mataram yang dapat dikembangkan menjadi usaha yang profitable, dan dapat meningkatkan pendapatan produsen tahu dan tempe. (d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar