peserta studium general |
Ketua panitia Dr. H. S. Ali Jadid Al Idrus, M. Pd., memberikan gambaran bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman yang plural adalah kenyataan takdir yang tidak bisa ditengarai. Artinya merupakan kenyataan mutlak yang harus diterima dan tidak bisa diperdebatkan. Tinggal bagaimana upaya kita untuk terus merawat nilai-nilai kebangsaan. Sehingga studium general kali ini mengangkat tema sentral “Tafsir Kebangsaan: Peran pascasarjana sebagai perekat islam dan NKRI”.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat menghadirkan Irjen Kementerian Agama RI yang sekaligus beliau adalah merupakan guru besar ilmu tafsir,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Plt. Direktur Pascasarjana Dr. H. Nazar Na’amy menyampaikan beberapa harapan dari pelaksanaan studium general ini agar mahasiswa mampu memahami suatu konsep, dapat memetakan permasalahan dan memilih solusi, kemudian mahasiswa mampu merumuskan sesuatu yang berguna atau bernilai lebih untuk bidangnya dan terutama sekali bagi mahasiwa program doktor diharapkan mampu menemukan teori, konsep baru sesuai bidang ilmunya. Lebih lanjut Nazar menjelaskan bahwa momentum ini juga akan banyak mengupas dan mendalami tentang pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan yang direkatkan dengan nilai-nilai Islam.
Oleh sebab itu penting bagi mahasiwswa untuk memahami sungguh-sungguh nilai-nilai kebangsaan, bahkan menjadi salah satu kewajiban mendasar bagi setiap warga negara, sehingga terbentuklah sikap moral yang kuat sebagai upaya merawat dan memperkokoh Persatuan dan Kesatuan NKRI.
Rektor UIN Mataram Dr. H. Mutawali dalam sambutanya menegaskan, tujuan besar dari pelaksanaan studium general sebagai agenda akademik yang harus diikuti oleh mahasiswa yang dilaksanakan setiap awal semester, agar menjadi satu pola mengasah kemampuan reflektif untuk melahirkan kebiasaan bertindak efektif dalam mengikuti perkuliahan nantinya. Makin luas dan mendalam sumber-sumber bacaan dan daya serap informasi yang diterima, makin luas dan mendalam pula daya refleksi yang akan berhasil diasah.
Dikatakannya, mahasiswa pascasarjana harus mampu bertindak bijak dengan intelektualisme, idealisme, dan keberanian untuk bisa senantiasa menanamkan ruh perubahan. Sejarah telah menorehkan dengan tinta emas, bahwa kontribusi mahasiswa selalu berperan dalam perubahan di negeri kita, bahkan berbagai peristiwa besar selalu identik dengan peran mahasiswa didalamnya.
Lebih lanjut Mutawali menegaskan bahwa UIN Mataram sebagai salah satu lembaga pendidikan yang secara empiris telah terbukti dan ikut serta mencerdaskan anak bangsa dan memiliki peran strategis dalam menyesukseskan pembangunan nasional. Hal tersebut selaras dengan harapan bapak presiden RI pada acara deklarasi kebangsaan yang digelar beberapa minggu yang lalu. Beliau mengajak kepada seluruh civitas akademika UIN Mataram untuk memiliki persepsi dan girah yang sama untuk mewujudkan institusi pendidikan kita ini sebagai etalase keteladanan.
Mengkahiri sambutannya, Mutawali mengucapkan selamat datang dan terimakasih atas kehadiran bapak Irjen Kementerian Agama RI, Prof. H.M. Nurkholis yang secara pribadi beliau adalah teman seperjuangan yang penuh dengan berbagai kenangan dulu masa kuliah di Jogjakarta.
“Alhamdulillah pertemuan Rektor dan Irjen pada acara studium general yang digelar oleh pascasarjana ini sekaligus menjadi wadah silaturahmi mengobati kerinduan, persahabatan yang terbangun sejak lama hingga kini masih terus terjaga,” ungkapnya. (d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar