Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, membuka Lomba Hadrah dan Pentas Seni Religi yang menjadi rangkaian Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama (NU) 2017, di Lapangan Karang Genteng, Mataram, Selasa, 21 November 2017.
Dalam kesempatan itu, hadir Pimpinan Ponpes Darul Hikmah Pagutan, TGH. Abdul Hamid, Sekretaris Panitia Daerah Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017, Drs. H. Marinah Hardy bersama panitia dan ribuan warga Kota Mataram.
Dalam sambutannya sesaat sebelum membuka acara, Ahyar menegaskan keseriusan Kota Mataram yang dipimpinnya untuk menjamu tak kurang dari 1.500 tamu – khususnya dari kalangan Nahdliyin – selama rangkaian kegiatannya di Mataram.
Demi melayani peserta Munas Alim Ulama dan Konbes NU ini, Ahyar menegaskan bahwa Pemkot Mataram telah menyiapkan anggaran tak kurang dari Rp 2 miliar. Meski berkorban anggaran yang cukup besar, namun Ahyar menegaskan hal itu tak sebanding dengan keberkahan dan manfaat ekonomis yang dirasakan semua pihak atas kegiatan ini.
Ahyar meyakini, kehadiran para alim ulama di Mataram tentu akan membawa keberkahan. “Bayangkan, besok yang akan datang ini tidak kurang dari 1.500 orang yang akan datang. Ini suatu keberkahan yang besar karena alim ulama itu akan berkumpul di Mataram,” ujarnya.
Ia menegaskan, ulama dan kyai-kyai sepuh tersebut akan berkumpul membahas berbagai hal yang menyangkut kondisi kebangsaan, dan kondisi umat. “Karena itulah, Pemerintah Kota Mataram memberikan dukungan sepenuhnya. Mempersiapkan diri sedemikian rupa untuk menyambut tamu-tamu mulia kita,” tegasnya.
Selama ini, Ahyar bersyukur karena Kota Mataram selalu dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan nasional. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut, menurutnya telah memberikan citra yang baik dan membawa manfaat bagi masyarakat Kota Mataram.
Karenanya, ketika menjadi tuan rumah untuk pelbagai kegiatan itu, pihaknya selalu mengusung tekad meraih Tri Sukses. Sukses penyelenggaraan, sukses pencitraan dan sukses ekonomi. Berkat kegiatan-kegiatan itu pula, Kota Mataram berhasil mencatatkan kemajuan yang menggembirakan. Salah satunya, adalah dengan kenaikan PAD yang jauh melampaui daerah-daerah lain di NTB.
Saat ini, sebut Ahyar, PAD Kota Mataram berada di angka Rp 350 miliar. Angka ini menurutnya adalah yang tertinggi diantara kabupaten/kota di NTB. “Dan (sumber) pendapatan yang besar itu dari pariwisata, jasa perdagangan, perhotelan. Itu semua karena tamu-tamu kita senang datang ke Kota Mataram,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Daerah Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017, Drs. H. Marinah Hardy, menjelaskan Lomba Hadrah dan Pentas Seni Religi yang digelar di Lapangan Karang Genteng, Mataram itu digelar sebagai pencerminan tema besar, “Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi Dan Penguatan Ekonomi.”
Marinah menilai, kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat ekonomis sekaligus mendorong tumbuhnya aktivitas positif dari masyarakat setempat. “Hajatan ini menjadi bagian agenda penting dari NU minimal dalam upaya kita memenuhi hajatan agar generasi kita, pada saat kegiatan ini bisa kita dorong untuk melakukan aktivitas yang bersifat religius, positif dan konstruktif. Di samping itu, juga ada unsur hiburan,” tegasnya.
Marinah juga menyerukan kepada masyarakat dan panitia bazar yang juga digelar di lokasi untuk membuka seluas-luasnya partisipasi melalui kerjasama yang konstruktif. Bila perlu, ujarnya, stan penjualan yang masih kosong bisa diisi oleh masyarakat setempat tanpa terlebih dulu harus membayar sewa lokasi. Urusan sewa ini, menurutnya bisa dibicarakan jika pengguna tempat tersebut telah memperoleh keuntungan dari berjualan di lokasi tersebut.
“Kalau perlu, saran saya, tidak usah patok sewa dulu. Nanti kalau ada untungnya baru bagi hasil. Isi saja, silakan isi. Ketimbang kosong,” tegasnya. (*)
Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, saat membuka Lomba Hadrah dan Pentas Seni Religi yang menjadi rangkaian Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017, di Lapangan Karang Genteng, Mataram, Selasa, 21 November 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar