Melalui salah satu program unggulannya, pemerintrah NTB
menggulirkan program penuntasan angka putus sekolah Drop out no atau yang populer disebut
dengan ADONO yang merupakan salah satu dari tiga program unggulan pemerintah provinsi NTB selain penurunan Angka Kematian Ibu menjadi Nol (AKINO) dan penurunan Angka Buta Aksara menjadi Nol (ABSANO) yang mulai bergulir sejak
kepemimpinan Gubernur M. Zainul Majdi bersama Badrul Munir.
Sebagaimana diketahui, program ADONO ini dihajatkan dalam
rangka menekan angka putus sekolah Drop Out. Oleh karena
itu, pemerintah provinsi NTB melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga NTB
(DIKPORA) meluncurkan program Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM) untuk siswa-siswi di jenjang
sekolah menengah yang masuk kategori tidak
mampu alias miskin, karena siswa-siswi yang putus sekolah sebagaimana pengakuan
Kabid Dikmen Dikpora NTB kebanyakan disebabkan oleh faktor ekonomi. Oleh karena
itu, kehadiran BKMM untuk
siswa-siswi miskin diharapkan mampu membantu pembiayaan sekolah siswa. Sehingga tingkat Drop Out
sekolah bisa ditekan sampai mencapai
titik Nol.
Adapun kriteria miskin sendiri sebagaimana yang dituturkan
oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dikpora NTB, Dra. Hj. U’um
umayah ialah ditentukan oleh pihak sekolah, dari data yang didapat oleh sekolah
baru kemudian diserahkan kepada Dikpora untuk langsung diberikan bantuan dengan
mekanisme yang sudah ditentukan yaitu diberikan secara bertahap kepada siswa penerima bantuan.
Besaran bantuan yang diberikan untuk tiap siswa miskin penerima
BKMM pada tahun 2012 sebesar Rp.
420.000/tahun untuk siswa-siswi SMA, SMK, dan MA. Sehingga total keseluruhan
jumlah penerima BKMM mencapai 22.919 siswa dengan rincian 14.126 siswa MA, 6.212 siswa SMA
dan 2.581 siswa SMK. Untuk realisasi BKMM anggaran tahun 2011/2012 berasal dari APBN Dekon, Penyaluran bantuan diserahkan melalu bank
BTN langsung ke siswa miskin yang
bersangkutan. Adapun anggaran pemberian BKMM untuk tahun 2013 direncanakan akan
mengalami kenaikan hingga mencapai 1 juta rupiah pertahun untuk satu orang
siswa miskin. (yusin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar