KANGGOK'M TADAHN ?

Jumat, 22 Februari 2013

RRI MATARAM SERAP ASPIRASI PUBLIK




Mataram, Senin 18/02/2013 RRI Mataram menggelar dialog publik yang bertema “Optimalisasi peranan LPP RRI dalam melayani publik melalui siaran dan pemberitaan”. Bertempat diruang Multi Purpose (Studio II) LPP RRI Mataram, dialog ini  menghadirkan empat pembicara berasal dari berbagai elemen masyarakat diantaranya HM. Nur, SH, (Sekda NTB), MH, L. Moh. Syamsir (wakil ketua DPRD NTB), Ir. Chaerul anam (Humas Unram), dan Dra. Dwi Hernuningsih, M.Si (Anggota Dewan Pengawas LPP RRI). 

Dialog ini diselenggarakan seiring dengan hasil riset yang dilakukan oleh beberapa akademisi Fakultas Ekonomi Unram bekerjasama dengan RRI Mataram yang mendapati bahwa RRI sudah tidak lagi menjadi radio pilihan masyarakat, RRI sudah mulai tersaingi oleh radio lain dan RRI hanya menjadi radio alternatif pilihan pendengar. Tentu hasil riset ini menghawatirkan bagi eksistensi RRI di masa mendatang mengingat sejarah panjang RRI seiring dengan perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan.

Dalam sambutannya, Kepala Stasiun RRI Mataram Drs.Harianto, M.Si menjelaskan sejarah panjang kehadiran RRI sebagai pelayan publik sejak era kemerdekaan sampai dengan sekarang. Hal itu dibuktikan dengan turut hadirnya RRI mengawal pembangunan  bangsa. selain itu, Harianto juga menyampaikan kurangnya fasilitas membuat tidak meratanya siaran RRI selama ini. Sebagai contoh di Bima, Dompu, idealnya kami harus punya studio, namun hambatannya ialah karena keterbatasan anggaran yang dimiliki. 

Hal itu langsung direspon oleh Sekda NTB HM. Nur, SH, MH dan wakil ketua DPRD NTB L. Moh. Syamsir. Dalam penjelasannya, Sekda NTB meminta pihak RRI langsung membuat proposal kepada pemerintah karena tugas RRI ialah sebagai kekuatan perekat nasional. Sementara itu, bak gayung bersambut L. Moh. Syamsir mengamininya “nanti biar kita yang ketok” yang langsung disambut tepuk tangan oleh pegawai LPP RRI Mataram dan peserta yang hadir. Lebih jauh politisi senior udayana ini menyampaikan bahwa RRI merupakan anak desa dan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Oleh karena itu RRI harus berkomitmen memberikan pemahaman dan wawasan kepada masyarakat terkait dengan demokrasi kita yang sekarang lagi carut-marut. Selain itu beliau menyinggung RRI dan pemerintah ke depan harus lebih saling menguatkan.

Sementara itu, Dra. Dwi Hernuningsih, M.Si sebagai salah satu Anggota Dewan Pengawas LPP RRI menyampaikan tugas pokok RRI sebagai penyiaran layanan masyarakat dengan fungsi edukatif, memberikan informasi yang sehat bagi moral bangsa dan siarannya menjangkau seluruh NKRI. RRI tahun ini akan menjadi radio pemilu. Kalau ada stasiun TV pemilu, maka RRI hadir sebagai stasiun radio pemilu paparnya.
Dalam dialog publik tersebut, hadir sebagai peserta masyarakat dari berbagai kalangan diantaranya tokoh agama, budaya, pendidik, pemuda dan mahasiswa. Dalam kesempatan sesi tanya jawab, salah seorang siswa SMA yang ada di Kota Mataram mengkritisi konten yang disiarkan oleh RRI selama ini yang lebih terlihat murni hanya untuk pemberitaan bukan hiburan. Dia berharap ke depan kontennya lebih bagus lagi sehingga bisa diterima secara lebih luas lagi dikalangan pemuda. Senada dengan itu, Ketua KNPI NTB Sulhan Mukhlis menyampaikan RRI harus tetap independen dan terbebas dari segala kepentingan. Dan beritanya harus selalu up to date. Di akhir acara, peserta diskusi membuat testimoni kepada RRI pada sehelai kain yang nantinya akan dipigura sekaligus menjadi masukan bagi RRI ke depannya. (dys)

Tidak ada komentar: