Mataram (Suara NTB)
Sekitar 15 mahasiswa yang
tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Nusa Tenggara Barat, selasa pagi (17/9)
menggelar aksi menuntut pemerintahan baru pasangan TGB-Amin yang pada saat
bersamaan sedang dilantik untuk lebih memperhatikan nasib rakyat NTB lima tahun
ke depan. Dalam tuntutannya, masa
Aliansi Mahasiswa Pemuda Nusa Tenggara Barat menilai pemerintahan TGB
untuk masa bakti 2008-2013 kemarin terlalu banyak memakai retorika, tetapi
praktiknya sedikit. Sehingga praktis, tidak terlalu memberikan bekas apa-apa
terhadap masyarakat. Dalam berbagai poster yang mereka buat, masa Aliansi
Mahasiswa Pemuda Nusa Tenggara Barat mempertanyakan sejumlah program pemerintah
di bawah kepemimpinan TGB selama ini yang dinilainya tidak pro rakyat, seperti
program BSS, PIJAR, Gerakan 3 A (Akino, Absano dan Adono). Program-program
tersebut menurut mereka belum tepat sasaran, “perhatian terhadap anak-anak yang
belum mendapat kesempatan untuk bersekolah” bunyi salah satu poster.
Selain itu, Aliansi Mahasiswa
Pemuda Nusa Tenggara Barat meminta kepada Gubernur terpilih untuk lebih
memperhatikan lagi keinginan rakyatnya. Masih banyak janji yang belum dipenuhi
oleh pemerintah terhadap rakyatnya seperti peningkatan kualitas hidup
masyarakat NTB, masalah ekonomi, kesehatan dan pendidikan, dan berbagai
indikator peningkatan IPM lainnya. Hal itu menurut mereka masih jauh dari
harapan. Oleh karena itu masa Aliansi Mahasiswa Pemuda Nusa Tenggara Barat
meminta kepada pasangan TGB-Amin untuk menuntaskan berbagai pekerjaan rumah
yang selama ini belum diselesaikan seperti memberikan akses pendidikan yang
mudah bagi seluruh lapisan masyarakat, menyediakan biaya dan pelayanan
kesehatan terjangkau bagi rakyat miskin, perbaikan infrastruktur di seluruh
pelosok pedesaan dan penyediaan lapangan kerja di NTB untuk mengurangi pencari
kerja ke luar negeri.
Sementara itu, Ahmad Dahlan dalam
orasinya mengkritik biaya pelantikan gubernur yang menurutnya terlalu mahal.
“harusnya pelantikan gubernur dilaksanakan di pinggir-pinggir kali, bdan di
pinggir jalan agar masyarakat bisa menyaksikan pemimpinnya dan tidak terlalu
memakan biaya” terangnya.
Meski tidak membawa masa dalam
jumlah yang besar, dalam aksi yang digelar di perempatan jalan Airlangga kemarin
masa Aliansi Mahasiswa Pemuda Nusa Tenggara Barat tetap mendapat pengawalan
ekstra ketat dari aparat kepolisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar