Mataram (Suara NTB)
Rendahnya minat baca masyarakat
kota Mataram membuat Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kota
Mataram berinisiatif menyelenggarakan lomba Bercerita tingkat siswa-siswi SD/MI
se Kota Mataram. Acara lomba ini berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal
17 sampai 18 september. Dalam sambutan yang dihadiri oleh puluhan siswa-siswi
SD/MI se Kota Mataram beserta puluhan guru pembina selasa pagi (17/9) di aula
lantai dua kantor Perpusda Kota Mataram, kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah (Perpusda) Kota Mataram Dra. Siti Miftahayatun menyampaikan bahwa tujuan
diadakannya lomba ini ialah untuk meningkatkan minat baca di kalangan
masyarakat kota Mataram khususnya minat baca siswa-siswi SD/MI selain untuk
mensosialisasikan keberadaan perpustakaan kota Mataram, karena selama ini kami
melihat sebagian besar masyarakat kota Mataram belum mengetahui kalau di
Mataram ini sudah ada perpustakaan umum.
Selain itu, Dra. Siti
Miftahayatun juga menyampaikan, sebenarnya jalan dan cara untuk meningkatkan
minat baca anak itu sangat banyak, selain dengan lomba bercerita ini, ada juga
lomba-lomba lainnya seperti berpidato, lomba sinopsis, dan lain sebagainya.
Pihaknya mengaku, memilih untuk mengadakan lomba bercerita ini agar terjadi
sinkronisasi antara program pusat dengan daerah. “untuk tahun ini kami memilih
untuk menyelenggarakan lomba bercerita karena kami melihat lomba bercerita ini
merupakan program yang dilaksanakan sampai di tingkat pusat setiap tahunnya,
jadi nanti siswa yang keluar sebagai juara pertama berhak untuk mengikuti lomba
bercerita tingkat provinsi pada tahun 2014”, paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi
Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram, Hj. Yunida Bondan mengatakan
bahwa lomba bercerita ini berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 17
sampai 18 September. Untuk hari pertama tuturnya, peserta yang akan tampil
disesuaikan sesuai dengan nomor urut yaitu dari nomor urut 1 sampai dengan
nomor urut 31, sedangkan nomor urut di atas 31 sampai seterusnya akan tampil
pada hari kedua lomba. Lebih lanjut Hj. Yunida Bondan mengatakan bahwa judul
cerita yang akan dibawakan oleh masing-masing peserta lomba ini mengikuti
ketentuan yang telah ditentukan oleh panitia lomba yaitu dengan ketentuan
cerita tersebut merupakan cerita rakyat yang berasal dari salah satu daerah di
NTB, hal itu diperuntukkan agar siswa-siswi peserta lomba dapat mengenal
beragam cerita rakyat dari daerah NTB. Selain itu, untuk mendukung objektifitas
lomba sehingga menghasilkan siswa-siswi yang pandai bercerita, pihak panitia
penyelenggara menghadirkan tim juri eksternal yang memungkinkan objektifitas
dalam memberikan penilaian bisa terjamin, di antaranya ialah Drs. H. Sudiarto
dari Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB, H. Ramiun, S.Pd salah seorang
Budayawan NTB, dan Herman Husdiawan, S.Pd salah seorang pendongeng di kota
Mataram. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar