Mataram (Suara NTB)
Lemahnya gerakan kaum muda dewasa
ini, disinyalir sebagai akibat dari berkurangnya wadah kaum muda untuk
mengekspresikan berbagai bentuk karya yang ingin mereka ciptakan. Tidak heran
kalau aktifitas gerakan-gerakan kepemudaan baik di tingkat kemahasiswaan dan
kepemudaan secara umum mengalami keloyoan dan masa stagnasi. Hal itu
berpengaruh terhadap lemahnya kontrol kaum muda sebagai bagian dari civil society untuk menganalisis
berbagai bentuk kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat
miskin (proo poor). Meskipun berbagai kalangan menilai bahwa gerakan kepemudaan
sudah ‘mandul’ bahkan ‘mati’ seiring dengan lahirnya reformasi tahun 1998
silam, namun tidak berarti tuduhan demikian sepenuhnya benar.
Hal itu terlihat dari masih
adanya semangat gerakan kaum muda untuk bangkit bergerak melawan status quo
yang selama ini kerap disandangnya. Seperti pembentukan Garda Muda Nasional
(GMN) NTB belum lama ini. Menurut ketua Garda Muda Nasional (GMN) NTB Ahmad
Ramli, SE, yang ditemui Suara NTB kemarin
(29/9) mengungkapkan bahwa lahirnya GMN NTB ini dihajatkan sebagai salah satu
medium untuk menjembatani berbagai kepentingan kaum muda di NTB. Karena
menurutnya, kaum muda sekarang ini membutuhkan banyak wadah sebagai tempat
mereka berekspresi menjalankan berbagai aktifitas kepemudaannya. Hal itu agar
kaum muda tidak melakukan tindakan-tindakan yang cenderung negatif yang selama
ini identik dilakukan oleh kaum muda. “persepsi negatif seperti itulah yang
ingin kita rubah di GMN ini”. Mereka sebenarnya kalau diarahkan lebih dini,
akan sangat berguna dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan daerah ini. Oleh
karena itulah, GMN akan menjadi salah satu garda terdepan dalam rangka
pemberdayaan kaum muda di NTB.
Lebih lanjut, Ahmad Ramli
menuturkan secara ideologis, GMN sangat sesuai dengan spirit pancasila yang
mengedepankan prinsip-prinsip berdemokrasi. Dengan sifatnya yang terbuka dan
toleran terhadap semua kalangan tanpa ada pembatasan corak latar belakang dalam
bentuk apapun, GMN berharap bisa diterima oleh kalangan muda di NTB dan bisa
bersinergi dengan berbagai stakeholder demi kemajuan daerah NTB. “karena
potensi kaum muda kita di sini sangat potensial, tinggal kita jemput dan
arahkan sesuai dengan potensi yang mereka miliki, GMN siap untuk memfasilitasi
mereka” terangnya. Sementara itu, pelantikan GMN rencananya akan dilaksanakan
bertepatan dengan hari sumpah pemuda pada 28 Oktober mendatang sekaligus akan
dijadikan sebagai momentum untuk kebangkita kembali kaum muda dalam memerankan
berbagai peran kepemudaannya. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar