Mataram (Suara NTB)
Dalam rangka meningkatkan
kualitas penduduk usia muda, memberikan informasi pentingnya mewujudkan
generasi berencana dengan cara menerima dan melaksanakan Pendewasaan Usia
Perkawinan (PUP), serta mensosialisasikan bagaimana mencegah dan melindungi
diri sendiri, keluarga, masyarakat agar terhindar dari penularan HIV dan AIDS,
menghindari seks bebas, dan menghindari penyalahgunaan narkotik dan obat
terlarang, BKKBN Perwakilan NTB dalam waktu dekat akan menyelenggarakan “lomba Musik
RAP Genre” sebagai bentuk sosialisasi kepada para remaja akan pentingnya
berbagai pengetahuan seputar kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan
berumah tangga. Sebagaimana disampaikan
oleh Kasubid KB Bidang Jalur Pemerintah-Swasta, BKKBN Perwakilan NTB, H. Lalu
Suparman kemarin (2/10).
Dirinya menambahkan bahwa “lomba
Musik RAP Genre” ini dilakukan sebagai
sosialiasi terhadap para remaja dan dalam rangka meningkatkan pemahaman remaja sebagai
generasi muda tentang kependudukan dan keluarga berencana, meningkatnya akses
informasi pencegah PMS, HIV AIDS, narkoba seks bebas dan meningkatnya komitmen
para remaja tentang pendewasaan usia perkawinan, terbentuknya perilaku positif
remaja terhadap bahaya HIV AIDS dan mengetahui cara melindungi diri, keluarga
dan masyarakat. Nantinya, setiap peserta lomba akan membawakan satu buah lagu
yang merupakan kreasi ciptaan sendiri, adapun materi lagu RAP yang dibuat
meliputi pentingnya peningkatan kualitas penduduk indonesia, pentingnya program
KB dan pendewasaan usia perkawinan, pentingnya menghindari penularan HIV/AIDS,
Narkoba dan seks bebas.
Lebih lanjut, Lalu Suparman
menambahkan bahwa perkembangan kasus HIV dan AIDS bebrapa tahun terakhir
menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Sebagaimana laporan kementerian
kesehatan RI pada akhir Desember 2012 secara kumulatif terdapat 42.887 kasus
AIDS dan 98.390 kasus HIV positif dengan persentase pengidap pada usia 20
sampai 29 tahun mencapai 35,2%, dan usia 30 sampai 39 tahun mencapai 28,1%, di
mana kasus penularan terbanyak pada kasus kelainan kecenderungan seks yaitu
heteroseksual dengan persentase 58,7%, IDU 17,9%, Perinatal 2,7% dan
homoseksual 2,3%. Sementara itu, berdasarkan sensus penduduk tahun 2010
penduduk usia muda berjumlah sekitar 25 persen dari total penduduk indonesia,
di mana mereka rentan terhadap bahaya HIV dan AIDS serta narkoba. Permasalahan
lain ialah rendahnya pengetahuan penduduk khususnya remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), khususnya
dalam hal cara-cara melindungi diri dari perilaku seksual beresiko, pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan. Sedangkan kehamilan yang tidak diinginkan (KDT) erat
kaitannya dengan tingkat aborsi yang jumlahnya cukup tinggi di indonesia. Hal
itu diakibatkan oleh kurang memadainya pengetahuan remaja tentang cara
menghindarinya. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar