KANGGOK'M TADAHN ?

Rabu, 02 Oktober 2013

Sosialisai Bahaya Narkoba Lewat lomba “Musik RAP Genre”


Mataram (Suara NTB)
Dalam rangka meningkatkan kualitas penduduk usia muda, memberikan informasi pentingnya mewujudkan generasi berencana dengan cara menerima dan melaksanakan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), serta mensosialisasikan bagaimana mencegah dan melindungi diri sendiri, keluarga, masyarakat agar terhindar dari penularan HIV dan AIDS, menghindari seks bebas, dan menghindari penyalahgunaan narkotik dan obat terlarang, BKKBN Perwakilan NTB dalam waktu dekat akan menyelenggarakan “lomba Musik RAP Genre” sebagai bentuk sosialisasi kepada para remaja akan pentingnya berbagai pengetahuan seputar kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan berumah tangga. Sebagaimana  disampaikan oleh Kasubid KB Bidang Jalur Pemerintah-Swasta, BKKBN Perwakilan NTB, H. Lalu Suparman kemarin (2/10).
Dirinya menambahkan bahwa “lomba Musik RAP Genre”  ini dilakukan sebagai sosialiasi terhadap para remaja dan dalam rangka  meningkatkan pemahaman remaja sebagai generasi muda tentang kependudukan dan keluarga berencana, meningkatnya akses informasi pencegah PMS, HIV AIDS, narkoba seks bebas dan meningkatnya komitmen para remaja tentang pendewasaan usia perkawinan, terbentuknya perilaku positif remaja terhadap bahaya HIV AIDS dan mengetahui cara melindungi diri, keluarga dan masyarakat. Nantinya, setiap peserta lomba akan membawakan satu buah lagu yang merupakan kreasi ciptaan sendiri, adapun materi lagu RAP yang dibuat meliputi pentingnya peningkatan kualitas penduduk indonesia, pentingnya program KB dan pendewasaan usia perkawinan, pentingnya menghindari penularan HIV/AIDS, Narkoba dan seks bebas.
Lebih lanjut, Lalu Suparman menambahkan bahwa perkembangan kasus HIV dan AIDS bebrapa tahun terakhir menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Sebagaimana laporan kementerian kesehatan RI pada akhir Desember 2012 secara kumulatif terdapat 42.887 kasus AIDS dan 98.390 kasus HIV positif dengan persentase pengidap pada usia 20 sampai 29 tahun mencapai 35,2%, dan usia 30 sampai 39 tahun mencapai 28,1%, di mana kasus penularan terbanyak pada kasus kelainan kecenderungan seks yaitu heteroseksual dengan persentase 58,7%, IDU 17,9%, Perinatal 2,7% dan homoseksual 2,3%. Sementara itu, berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 penduduk usia muda berjumlah sekitar 25 persen dari total penduduk indonesia, di mana mereka rentan terhadap bahaya HIV dan AIDS serta narkoba. Permasalahan lain ialah rendahnya pengetahuan penduduk khususnya remaja tentang  Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), khususnya dalam hal cara-cara melindungi diri dari perilaku seksual beresiko, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan. Sedangkan kehamilan yang tidak diinginkan (KDT) erat kaitannya dengan tingkat aborsi yang jumlahnya cukup tinggi di indonesia. Hal itu diakibatkan oleh kurang memadainya pengetahuan remaja tentang cara menghindarinya. (dys)



Tidak ada komentar: