KANGGOK'M TADAHN ?

Sabtu, 21 September 2013

SUARA MAHASISWA


Menyikapi banyaknya proyek mangkrak dan bermasalah di NTB, beberapa waktu lalu DPRD NTB mewacanakan untuk membantuk pansus guna mengusut sejumlah proyek bermasalah tersebut. Meskipun muncul reaksi beragam dari kalangan DPRD NTB sendiri terhadap rencana pembentukan pansus tersebut. Terlepas dari prokontra diinternal politisi udayana sendiri dalam menyikapi pembentukan pansus, satu hal menjadi catatan kita bersama bahwa upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di daerah ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dipikirkan bersama. Termasuk oleh mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa ini. berikut suara mahasiswa terkait sejumlah proyek mangkrak di NTB.
Muhammad Arifin (Pengurus BEM Fakultas Tarbiyah IAIN), “semua proyek-proyek bermasalah di NTB ini harusnya cepat disikapi dan ditindak tegas oleh aparat berwenang. Seperti rumah sakit pendidikan di Unram yang sampai dengan sekarang ini belum juga selesai. Seperti tidak ada komitmen penyelesaian dari aparat berwenang.”
Amir Mahmud (Mahasiswa Semester VIII Fak. Hukum Unram) “proyek mangkrak dan bermasalah di NTB karena pemerintah kita tidak fokus dan tidak memiliki I’tikiad serius menjalani berbagai program untuk masyarakat NTB, padahal pemerintah itu sebagai regulator. Namun sayangnya, proyek-proyek itu dijadikan oleh mereka sebagai ladang mencari kekayaan, makanya banyak yang mangkrak. Dewan harus segera bersikap dan mengambil bagian terhadap masalah ini yaitu dengan membentuk pansus. Karena disanalah nanti kita lihat bentuk kontrol dari dewan itu sendiri. Kedepan kita berharap proyek-proyek itu harus diseleseaikan dan tidak ada lagi cerita proyek-proyek bermasalah seperti sekarang.”

Muhsinin (Mahasiswa Semester VII Fak. Tehnik Universitas Cordova KSB), “Proyek berawal dari proses tender yang dilakukan oleh pemerintah, jika proses tendernya transparan maka bisa jadi hasilnya nggak seperti ini. kadang kontraktor yang memenangi tender berasal dari keluarga para pejabat sendiri, sehinggga potensi terjadinya korupsi dalam proyek tersebut lebih banyak. Akibat kontraktor-kontraktor nakal tersebut. Oleh karena itu, persoalan ini harus segera  dibenahi (ditangani, red) oleh semua pihak”. (dys)

Tidak ada komentar: