KANGGOK'M TADAHN ?

Jumat, 20 September 2013

Merdeka Menurut Kaum Muda


Mataram, (Suara NTB)
Ungkapan kata ‘merdeka’ bagi sebagian orang mempunyai arti dan makna yang sangat beragam, tergantung dari sisi mana orang memandang kata ‘merdeka’ tersebut. ‘Merdeka’ akan dimaknai sebagai sebuah ungkapan rasa senang dan bahagia, jika diungkapkan oleh seorang nara pidana yang baru bebas dari belenggu jeruji besi. Ada juga yang memaknai kata ‘merdeka’ dari sudut dan bidang yang lain seperti ekonomi. Bagi orang miskin yang tiba-tiba mendapatkan limpahan rizki yang sangat banyak, barangkali ekspresi kemerdekaannya dimaknai sebagai sebuah kebebasan dan kemerdekaan dari belenggu kemiskinan yang selama ini melilitnya.
Begitu juga kemerdekaan menurut kaum muda sebagai pelanjut estafeta kepemimpinan bangsa ini.  sebagaimana yang umum diketahui, bahwa peran serta kaum muda dalam proses pra maupun sesudah kemerdekaan sangat signifikan. Kaum muda dengan segala potensinya mampu mempersembahkan berbagai bentuk perubahan atas despotisme para pemimpin dan status quo di negeri ini. contoh nyata terakhir peran signifikan sekaligus prestasi puncak kaum muda ialah peristiwa kelam Mei 1998 saat menumbangkan rezim orde baru. Banyak pengamat mengatakan bahwa peristiwa Mei 1998 silam merupakan masa panen dari periodesasi bercocok tanam yang cukup panjang yang dilakukan oleh kaum muda selama ini.
Dari sekian banyak peran yang diambil oleh kaum muda tersebut, tentu tidak ada yang salah. Semuanya bisa mengambil peran dalam bidang apapun, selama itu semua diarahkan untuk mengisi kemerdekaan bangsa ini.
Nah, lalu bagaimana arti kemerdekaan menurut kaum muda sekarang ini? berikut petikan wawancara Suara NTB dengan beberapa narasumber.
Beni Siagusman, salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Unram ini mengaku bahwa di era kemerdekaan seperti sekarang ini “kaum muda harus independen,jangan cepat bergantung pada sistem, tetapi sistemlah yang harus bergantung pada kita”.
Lebih lanjut, Beni mengatakan sebagai generasi muda, kita harus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif, seperti hal-hal yang bisa memotivasi kaum muda lainnya. Dirinya berharap adanya perhatian pemerintah terhadap kaum muda, jika ada bentuk-bentuk kegiatan kaum muda yang baik dan positif, mohon untuk difasilitasi.
Selain itu, Rahmat Riyadi, mahasiswa semester IV Fakultas Tarbiyah IAIN menjelaskan bahwa kemerdekaan ialah suatu kebebasan dan kenyamanan serta kesejahteraan. Baginya, kemerdekaan harus dikontekstualisasikan dengan kondisi sekarang dan tentunya harus selaras dengan nilai pancasila sebagai ruh Negara ini. lebih lanjut dirinya mengatakan, kemerdekaan tidak cukup hanya dengan memasang bendera di halaman rumah atau di depan gerbang, akan tetapi bagaimana kita generasi muda ini menginternalisasikan makna kemerdekaan itu ke dalam jiwa dan raga kita. Sehingga, ruh perjuangan 45 tidak akan sia-sia, terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kasmayadi, salah seorang Pengurus Besar (PB) HMI. Ia menjelaskan bahwa penjajahan di masa lampau tidak berhenti sampai di situ, tetapi justru tetap aktual menjadi tantangan generasi muda kekinian dan di masa mendatang. Oleh karena itu, kita (generasi muda, red) harus belajar lebih keras lagi untuk menemukan cara menjawab tantangan itu dengan spirit zaman yang ada. (dys)


Tidak ada komentar: