Menghadapi berbagai problem kepemimpinan yang
dihadapi oleh bangsa indonesia dewasa ini, nampaknya tidak mungkin diselesaikan
dalam waktu singkat. Sesingkat mengerdipkan kelopak mata. Butuh waktu panjang mempersiapkan
pemimpin-pemimpin masa depan guna mendapatkan model kepemimpinan yang ideal
sesuai dengan karakter bangsa indonesia. Munculnya degradasi moral para
pemimpin bangsa kita disinyalir sebagai akibat gagalnya dunia pendidikan
memproduksi calon-calon pemimpin masa depan. Akibatnya, tidak sedikit pemimpin
di berbagai levelnya mulai dari menteri, anggota dewan, gubernur, bupati, camat
sampai dengan kepala desa yang terjerat berbagai kasus yang mencoreng wajah
bangsa ini. Perbaikan model pendidikan dalam konteks pembinaan siswa-siswa di
tingkat yang paling dasar, bisa jadi salah satu cara untuk melahirkan model
pemimpin yang berkualitas. Seperti halnya yang dilakukan oleh Osis MAN Gerung
yang menggelar pelatihan dasar kepemimpinan kemarin. Acara yang berlangsung
sehari penuh tersebut mendatangkan sejumlah pemateri yang memberikan sejumlah
materi kepemimpinan kepada para peserta yang berasal dari murid-murid sekolah
MAN Gerung. Di antaranya ialah ketua lembaga pendidikan karakter IKIP Mataram,
akademisi, IAIN, dan majelis sholawat the power of sholawat.
Husna Gazali, salah seorang pemateri dari
majelis sholawat “the power of sholawat” menyampaikan bahwa peserta didik perlu
mendapatkan pemahaman yang konfreshensif mengenai model kepemimpinan Rasulullah
atau yang popular disebut sebagai kepemimpinan profetik. Lewat kepemimpinan
profetik tersebut, Rasulullah mampu mengubah bangsa arab dan membentuk
peradaban baru yang mampu mengalahkan berbagai bentuk kezaliman di tanah arab.
“Nah, model kepemimpinan seperti itulah yang ingin kita bangun dan berikan
pemahaman terhadap para siswa-siswa”. Hal itu juga sesuai dengan perintah
Qur’an yang menyatakan bahwa Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah, “Jadi
kepemimpinan Rasulullah itu, berbasiskan keteladanan. Itulah yang kini tidak
ada di jiwa pemimpin-pemimpin kita”, terangnya. Acara yang berlangsung meriah
tersebut membuat para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut bersemangat.
Pasalnya, para pemateri menyampaikan materinya dengan menerapkan strategi
belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar