KANGGOK'M TADAHN ?

Jumat, 27 September 2013

Osis MAN Gerung Gelar Pelatihan Kepemimpinan


Menghadapi berbagai problem kepemimpinan yang dihadapi oleh bangsa indonesia dewasa ini, nampaknya tidak mungkin diselesaikan dalam waktu singkat. Sesingkat mengerdipkan kelopak mata. Butuh waktu panjang mempersiapkan pemimpin-pemimpin masa depan guna mendapatkan model kepemimpinan yang ideal sesuai dengan karakter bangsa indonesia. Munculnya degradasi moral para pemimpin bangsa kita disinyalir sebagai akibat gagalnya dunia pendidikan memproduksi calon-calon pemimpin masa depan. Akibatnya, tidak sedikit pemimpin di berbagai levelnya mulai dari menteri, anggota dewan, gubernur, bupati, camat sampai dengan kepala desa yang terjerat berbagai kasus yang mencoreng wajah bangsa ini. Perbaikan model pendidikan dalam konteks pembinaan siswa-siswa di tingkat yang paling dasar, bisa jadi salah satu cara untuk melahirkan model pemimpin yang berkualitas. Seperti halnya yang dilakukan oleh Osis MAN Gerung yang menggelar pelatihan dasar kepemimpinan kemarin. Acara yang berlangsung sehari penuh tersebut mendatangkan sejumlah pemateri yang memberikan sejumlah materi kepemimpinan kepada para peserta yang berasal dari murid-murid sekolah MAN Gerung. Di antaranya ialah ketua lembaga pendidikan karakter IKIP Mataram, akademisi, IAIN, dan majelis sholawat the power of sholawat.
Husna Gazali, salah seorang pemateri dari majelis sholawat “the power of sholawat” menyampaikan bahwa peserta didik perlu mendapatkan pemahaman yang konfreshensif mengenai model kepemimpinan Rasulullah atau yang popular disebut sebagai kepemimpinan profetik. Lewat kepemimpinan profetik tersebut, Rasulullah mampu mengubah bangsa arab dan membentuk peradaban baru yang mampu mengalahkan berbagai bentuk kezaliman di tanah arab. “Nah, model kepemimpinan seperti itulah yang ingin kita bangun dan berikan pemahaman terhadap para siswa-siswa”. Hal itu juga sesuai dengan perintah Qur’an yang menyatakan bahwa Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah, “Jadi kepemimpinan Rasulullah itu, berbasiskan keteladanan. Itulah yang kini tidak ada di jiwa pemimpin-pemimpin kita”, terangnya. Acara yang berlangsung meriah tersebut membuat para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut bersemangat. Pasalnya, para pemateri menyampaikan materinya dengan menerapkan strategi belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). (dys)


Tidak ada komentar: