Selong
(Suara NTB)
Pertemuan yang dilakukan oleh pembina-pembina gerakan pramuka
atau yang dikenal dengan Karang Pamitran telah
sukses dilakukan di Pringgasela pada tanggal 6-8 September kemarin. Pembina-pembina
yang datang dari berbagai kecamatan atau Kwartir Ranting (Kwaran) se-Lombok
Timur berkumpul di area perkemahan yang dilaksanakan di lapangan SMK 1
Pringgasela.
Cuaca panas tidak menyurutkan semangat para pembina ini untuk
mendirikan tenda sesuai dengan kapling yang ditetapkan oleh panitia.
Masing-masing Kwaran mengirimkan 10 pembina putra dan 10 pembina putri. Ada 8
Kwaran yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Karang Pamitran tahun 2013 ini
di antaranya ialah Kwaran Sambelia, Pringgabaya, Wanasaba, Sikur, Sakra Timur,
Sakra Barat, Suralaga, Keruak, dan Pringgasela, sehingga terkumpul 160 pembina
yang mengikuti kegiatan yang sangat menambah pengetahuan dan inspirasi ini.
Semua peserta yang hadir berharap kegiatan ini bisa menghasilkan banyak
pengetahuan yang mampu mewujudkan pembina berkarakter sebagaimana tema yang
diususng oleh panitia “Wahana Pembentukan Pembina Berkarakter Sebagai
Pemimpin Masa Depan Berkualitas”, sebagaimana yang dituturkan oleh Dwi
Ratnasari, peserta asal Kwaran Pringgabaya. Dwi mengaku, kegiatan yang
dilaksanakan setiap tahun ini sangat baik bagi para Pembina pramuka, mereka
akan mempelajari banyak hal di sini, mendapatkan banyak pengetahuan, dan
menambah pengalaman selain tentunya mempererat hubungan dengan Kwaran lainnya.
Dirinya juga mengaku, selain sebagai
Pembina pramuka, rata-rata mereka juga sebagai guru mata pelajaran di
sekolah masing-masing. Sehingga kami yang ikut di sini bisa memberikan
pembelajaran kepada peserta didik menuju pendidikan berkarakter meskipun belum
sempurna seperti yang diharapkan.
Sementara itu, H. Muhammad Kiyamuddin Saman, MM, selaku Kepala
Pustiklatcab mengatakan bahwa Karang Pamitran yang dilaksanakan selama 3 hari
ini akan menjadi awal yang baik bagi para pembina yang aktif di berbagai Kwaran
(Kwartir Ranting) ataupun di Gudep (Gugus Depan) masing-masing. Hal ini
dikarenakan pramuka bukanlah kegiatan sembarang yang hanya menimbulkan lelah
atau pun sering dianggap tidak berguna bagi sebagian orang yang tidak mengenal
pramuka. Padahal pramuka memiliki kedudkan yang sama dengan pendidikan
nonformal lainnya. “Jika sekarang pemerintah sedang menggembar gemborkan
pendidikan berkarakter yang masuk kurikulum 2013, di pramuka sendiri sudah
sejak awal menerapkan sistem pendidikan berkarakter”, ujarnya.
Lebih lanjut dalam kesempatan itu, beliau menjelaskan bahwa
sistem pendidikan yang kita anut sekarang ialah sistem pendidikan yang hanya
mengedepankan pendidikan yang hanya berbasis pada kekuatan intelektual (IQ) dan
tidak menyentuh pada pemenuhan kecerdasan emosional dan spiritual. Nah, pada
kurikulum 2013 ini diharapkan ketiga aspek tersebut dapat terpenuhi. Oleh
karena itu wajar orang-orang yang bergelut di bidang pramuka merasa berbangga
hati karena sejak awal mereka sudah menerapkan model pendidikan yang tidak
hanya mengacu pada kemampuan intelektual
semata, melainkan pendidikan yang mengajarkan kita untuk bersikap cerdas,
jujur, terampil, menyanyangi antar sesama, peduli terhadap lingkungan bahkan mengingatkan
kita kepada Tuhan. Semua ajaran-ajaran tersebut telah terkandung langsung dalam
Dasa Dharma Pramuka dan Trisatya yang menjadi kiblat segala bentuk kegiatan
pramuka, terangnya. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar