Mataram (suara NTB)
Terkait dengan dicantumkannya
sejumlah nama pejabat lingkup pemkot Mataram yang akan ikut serta dalam rencana
kunjungan kerja dewan pendidikan kota Mataram (DPKM) belum banyak diketahui
oleh pihak yang bersangkutan. Seperti yang diakui oleh Sekda kota Mataram HL.
Makmur Said yang dalam rencana kunjungan kerja Dewan Pendidikan Kota Mataram
(DPKM) ke sejumlah negera tersebut terdaftar sebagai salah satu dari 30 peserta
yang akan ikut dalam rombongan kunker. Ditemui di ruangannya pagi kemarin
(24/9), HL. Makmur Said mengaku belum mengetahui namanya terdaftar dalam daftar
peserta yang akan ikut kunker. Dirinya bahkan mengaku belum tertarik untuk ikut
dalam rencana kunker tersebut. Karena selain syaratnya banyak, juga harus
mempunyai ijin dari walikota dan gubernur. “Jadi saya gak berani bilang ikut
sebelum memproses ijin terlebih dahulu. Ijin itu yang penting meskipun nantinya
sudah ada tiket tetapi ijinnya belum ada saya gak bisa ikut”.
Rencana kunker tersebut akunya
merupakan hal biasa yang dilakukan oleh pejabat daerah untuk meningkatkan
kinerja mereka. Kadang dalam rencana kunker itu, kami sering diajak. “Kita kan
eksekutif, kadang-kadang kalau ada rencana kunker seperti itu kita biasanya diajak
untuk ikut serta dalam rombongan”. Lebih lanjut, dirinya mengaku siapapun yang
akan kunker harus juga mempertimbangkan efisiensi anggaran, apalagi kunjungan
ke luar negeri. Menurutnya, melakukan kunjungan ke luar negeri prosesnya
banyak, mungkin saja dewan pendidikan hanya mencari ongkosnya di sini, untuk
berbagai kebutuhan di luar itu mereka akan cari sendiri atau bisa saja mereka
punya teknisnya sendiri tidak memakai standar yang selama ini ada.
Meski masih dalam bentuk rencana,
Sekda mengaku sampai sejauh ini belum menerima proposal pengajuannya meskipun sebelumnya
sudah mendengar kabar dan info mengenai rencana kunker ini. “Kami sendiri belum
mengetahui itu, kami juga belum menerima proposal tersebut, apalagi uangnya kan
belum ada”. Rencana Kunker yang akan dilakukan oleh DPKM ini menurutnya sudah
pasti direncanakan dengan baik, mereka sudah pasti mempunyai konsep kesana mau
apa. Saya pikir mereka semua adalah pakar-pakar pendidikan yang pasti peduli
dengan dunia pendidikan, meskipun hibah kita buat DPKM sendiri tidak banyak
mencapai 50-100 juta pertahunnya, tetapi kinerja mereka bagus.
Dijelaskannya, biasanya ada dua bentuk perjalanan sebenarnya, pertama
ialah dari travel sendiri yang menawarkan programnya. “Ini lo program murah
dari travel-travel tertentu untuk berbagai tujuan” atau bisa juga sebaliknya,
mereka (DPKM) menawarkan program ke travel, mereka sendiri yang setting berbagai bentuk schedule kegiatannya seperti apa, bisa
jadi itu, makanya banyak yang direncanakan untuk ikut.
Sebelumnya Ketua Dewan Pendidikan
Kota Mataram (DPKM) H. Adnan Muhsin, S.Si mengaku bahwa rencana kunker ini bertujuan
agar DPKM mendapatkan berbagai informasi seputar cara pengelolaan pendidikan di
Negara tetangga. Selain itu, kunjungan kerja ini untuk mempelajari cara
pengelolaan CSR perusahaan-perusahaan yang diperuntukkan bagi dunia pendidikan.
Adapun rute yang akan dikunjungi oleh rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang
ini ialah Dewan Pendidikan kota Batam, dewan pendidikan Singapura (Kompas) dan
dewan pendidikan negeri jiran Malaysia. Sementara itu, ditempat terpisah ketua
komisi III DPRD Kota Mataram Nyanyu Ernawati saat dihubungi Suara NTB mengaku besaran anggaran untuk
rencana kunjungan kerja ini masih dalam proses pembahasan. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar