KANGGOK'M TADAHN ?

Jumat, 20 September 2013

TNI Siap Amankan Pilkada Lobar


Mengantisipasi munculnya berbagai konflik antar warga menjelang pelaksanaan pemilukada Lombok Barat terus dimatangkan oleh berbagai jajaran, salah satunya ialah Kesbangpodagri Lombok Barat. Ditemui Suara NTB selasa (27/8) pagi, Kepala Kesbangpoldagri Lombok Barat melalui Kepala Bidang Kewaspadaan, I Ketut Sandiyasa SE menjelaskan potensi konflik menjelang pemilukada di Lombok Barat memang sudah terlihat, meskipun sebelumnya, berbagai konflik lebih duluan muncul seperti konflik-konflik tambang baik tambang emas, tambang pasir dan batu di sekotong. Namun begitu, pemerintah pada tehun 2010 telah mengambil berbagai langkah-lengkah dalam bentuk kebijakan untuk menangani konflik pertambangan tersebut. Salah satu kebijakan yang dibuat pemerintah Lombok Barat ialah dengan mengizinkan warga sekitar untuk melakukan aktifitas penambangan, sehingga dikeluarkanlah izin penambangan rakyat pada saat itu.
Menjelang Pemilukada ini, I Ketut Sandiyasa, SE mengaku pihaknya telah melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah timbulnya konflik di tataran grass root. Seperti yang kita deteksi kemarin ialah Potensi konflik antar elit politik mengenai adanya klaim dominasi incumben dalam pemasangan baliho calon bupati  tertentu yaitu adanya keberatan salah satu pasangan yang merasa dirugikan. Terkait dengan persitiwa ini,  kami telah melakukan mediasi musyawarah duduk bersama KPU, Panwaslu, bersama aparat TNI-Polisi. Dan Alhamdulillah kini sudah ditangani oleh panwaslu. Selain itu, kami juga menyerap berbagai aspirasi masyrakat dan berbagai saran yang diajukan kepada kami, dan kami menyikapi aspirasi tersebut dengan arif dan bijaksana. Selain itu, salah satu strategi untuk mengetahui potensi dini konflik di Lombok Barat ialah dengan melakukan sinergi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), membentuk Forum Kewaspadaan Daerah (FKD) dan membentuk Komunitas Intelejen Daerah (Kominda).
Pihaknya berharap kepada semua tokoh politik yang ada di Lobar, supaya memberikan contoh dan teladan baik kepada masyarakat. Harus ada pendidikan politik yang diberikan ke masyarakat, jangan sampai ada jabatan disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan praktis politik, karena biasanya, konflik muncul lewat sana. Sandiyasa juga menghimbau kepada calon pemilih potensial untuk mengikuti semua proses-proses pemilukada dan ikut berpartisipasi pada pemilukada lobar, “intinya ialah peran  rekan-rekan semua untuk ikut berpatisipasi dalam menjaga iklim demokrasi Lombok Barat dengan menyukseskan pemilukada Lobar, serta jangan sampai sampai pilihan yang berbeda membuat kita terpecah belah”.
Sementara itu, terpisah Dandim 1606 Lombok Barat, Letkol Inf. Djarrot Suharso, SIP mengaku pihaknya siap mengamankan Pemilukada Lobar. Dirinya sudah meminta pasukannya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan timbulnya konflik pada pemilukada besok. “Untuk pengamanan pilkada lobar, kami Sudah siapkan empat Koramil yang masing-masing sudah berkoordinasi dengan Polsek. Untuk deteksi dini terjadinya konflik di Lobar, kami sudah perintahkan pasukan Bintara Pembina Desa (Babinsa), karena Babinsa kan mereka menguasai satu wilayah di desa itu, ada juga Babinsa yang menguasai dua desa. Nah itu kalau ada gejolak-gejolak kecil, mereka akan langsung laporkan kepada saya selaku Dandim dan kami koordinasikan dengan kapolres Lobar”, ujarnya.

Lebih lanjut, Djarrot menjelaskan, sampai sejauh ini, deteksi dini konflik di tengah-tengah masyarakat sudah aman, kita sudah memberikan arahan kepada masyrakat untuk terus menjaga diri dari berbagai isu yang berpotensi memecah belah. Selain itu, dirinya juga telah menghimbau kepada anggotanya (TNI, red) untuk selalu menjaga netralitas pada saat Pilkada nanti digelar. (dys)

Tidak ada komentar: