Mataram (suara NTB)
Kepedulian terhadap anak-anak
membuat pemerintah kota Mataram tahun 2008 silam membentuk Dewan Anak sebagai
lembaga otonom di bawah Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram. Sebagai
fasilitator terhadap berbagai kepentingan anak-anak, Dewan Anak Kota Mataram mempunyai
fungsi yang cukup penting untuk memproteksi anak-anak yang rentan dari berbagai
macam ancaman yang mengganggu kehidupan dan dunia anak-anak. Baik ancaman tersebut
datang dari dalam keluarga anak mapun dari eksternal keluarga. Dari pengalamannya
selama ini, Dewan Anak Kota Mataram telah banyak membantu anak-anak di kota
Mataram untuk menyelesaikan berbagai problem yang mereka hadapi. Mulai dari
anak korban akibat kekerasan rumah tangga yang dialami oleh keluarga anak,
faktor kemiskinan dan lain sebagainya.
Sementara itu, faktor kemiskinan
merupakan faktor dengan implikasi yang cukup banyak diderita oleh anak. Karena
dengan kemiskinan yang membelenggu kehidupan anak, mereka terjerumus pada
kehidupan jalanan yang terbilang cukup keras. Tidak jarang kemudian mereka
diperlakukan kasar oleh sesama penghuni jalanan. Akibatnya, mereka menjadi
terbiasa dengan pola kasar seperti yang sering mereka lihat di jalanan. Tentu
ini fenomena tidak wajar untuk anak-anak yang harusnya pada umur-umur tersebut
mereka harus bersekolah, fokus belajar mengerjakan berbagai tugas sekolah
mereka. Namun nyatanya, fakta demikian memang ada di kota Mataram. Atas dasar
itulah, beberapa waktu lalu Dewan Anak Kota Mataram membuat program Orang Tua
Asuh sebagai salah satu program unggulan tiap tahunnya. Sebagaimana yang
dituturkan oleh pembimping Dewan Anak Kota Mataram, Muhsan ditemui pagi kemarin
(7/10). Menurutnya, program Orang Tua Asuh ini merupakan program pemberdayaan
dan pembinaan yang sengaja diperuntukkan bagi anak-anak di kota Mataram.
“Tekhnisnya, mereka kita data di setiap kelurahannya, kalau sesuai dengan
kategori Dewan Anak Kota Mataram maka mereka akan mendapatkan pembinaan”
terangnya.
Lebih lanjut Muhsan mengatakan
bahwa adapun kategori-kategori anak ayang akan mendapatkan binaan ialah mereka
yang putus sekolah dan secara ekonomi kurang mampu namun mereka mempunyai
keinginan yang besar untuk terus bersekolah. “Kategori seperti inilah yang akan
kita data dan mendapatkan pembinaan”. Setelah itu, mereka akan disekolahkan dan
terus-menerus mendapatkan pembinaan. Adapun bentuk pembinaannya dilakukan
sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Kalau mereka mempunyai bakat pada bidang
olahraga, mereka akan diarahkan untuk menekuni bidang olahraga tersebut. Begitu
juga dengan minat dan bakat anak-anak yang lain. “mereka akan kita arahkan
sesuai dengan bakat dan kemauannya, hal itu agar mereka berkembang sesuai
dengan karakter keperibadian mereka”.
Selama tahun 2013 ini, Dewan Anak
Kota Mataram telah mendata dan melakukan pembinaan terhadap 217 anak-anak yang
sesuai dengan kategori di atas, terdiri dari 38 anak-anak pada jenjang SD, 107
anak-anak pada jenjang SMP, dan 72 anak-anak pada jenjang SMA yang
keseluruhannya tersebar di semua kelurahan di kota Mataram. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar