KANGGOK'M TADAHN ?

Kamis, 21 November 2013

Mengenal Duta Bahasa IAIN


Tidak ada yang menyangka, Mu’ainun, perempuan kelahiran Telagawaru, Desa Jago, Praya, Lombok Tengah, 23 Meret 1995 terpilih sebagai pemenang sekaligus sebagai duta bahasa dalam final Ajang Pemilihan Duta Bahasa (PDB) II IAIN yang berlangsung di kampus II Jempong Senin kemarin (11/11). Pasalnya perempuan yang terkenal energik ini merupakan mahasiswi semester I Jurusan Ekonomi Islam (EI) Fakultas Syari’ah, jurusan yang jauh dari kesan dan pengajaran berbahasa di IAIN.
Ketika ditemui Suara NTB usai memenangi lomba, perempuan yang punya hobi berdebat ini mengaku tidak menduga dirinya akan menjadi juara pasalnya dari 33 peserta pada saat mengikuti kualifikasi dan dinyatakan lolos ke babak final, kebanyakan peserta didominasi oleh peserta dari jurusan bahasa arab. Oleh karena itu, dirinya pada awal mengikuti lomba merasa sedikit ragu. Namun dengan prinsip berani mencoba, dirinya mampu melawan berbagai keraguan yang menghinggapinya. “kuncinya ialah berani mencoba karena dengan mencoba kita bisa mengetahui batas kemampuan diri” terangnya.
Tidak hanya itu, sukses memenangi ajang prestisius Pemilihan Duta Bahasa (PDB) II IAIN tahun 2013 ini akunya tidak lepas dari dukungan orang tua yang memberikannya kebebasan untuk memilih berbagai aktifitas yang disukainya termasuk kegemarannya pada bahasa terutama bahasa inggris. Dirinya mengaku kemampuannya berbahasa didapatkannya melalui belajar secara otodidak. Meskipun pada saat sekolah waktu itu ada pelajaran bahasa inggris dan arab secara regular, namun akunya kemampuannya dalam berbahasa dipelajarinya secara otodidak.
Mahasiswi  yang bercita-cita menjadi  Internasional debater mengaku siap mengemban amanah sebagai duta bahasa IAIN tahun akademik 2013/2014. “saya akan siap mengembangkan bahasa di kampus dan di kalangan mahasiswa” terangnya. Tidak hanya itu, dirinya berjanji tidak akan mengecewakan pihak-pihak yang telah mempercayainya menjadi duta bahasa dan akan menjawab harapan mereka dengan berbagai prestasi yang siap ditorehkannya. Dirinya berharap, ke depan akan banyak mahasiswa yang semakin cinta terhadap bahasa, terlebih lagi mampu menjadi wakil IAIN ke tingkat nasional. (dys)



Tidak ada komentar: