Tidak ada yang menyangka,
Mu’ainun, perempuan kelahiran Telagawaru, Desa Jago, Praya, Lombok Tengah, 23
Meret 1995 terpilih sebagai pemenang sekaligus sebagai duta bahasa dalam final
Ajang Pemilihan Duta Bahasa (PDB) II IAIN yang berlangsung di kampus II Jempong
Senin kemarin (11/11). Pasalnya perempuan yang terkenal energik ini merupakan
mahasiswi semester I Jurusan Ekonomi Islam (EI) Fakultas Syari’ah, jurusan yang
jauh dari kesan dan pengajaran berbahasa di IAIN.
Ketika ditemui Suara NTB usai
memenangi lomba, perempuan yang punya hobi berdebat ini mengaku tidak menduga
dirinya akan menjadi juara pasalnya dari 33 peserta pada saat mengikuti
kualifikasi dan dinyatakan lolos ke babak final, kebanyakan peserta didominasi
oleh peserta dari jurusan bahasa arab. Oleh karena itu, dirinya pada awal
mengikuti lomba merasa sedikit ragu. Namun dengan prinsip berani mencoba,
dirinya mampu melawan berbagai keraguan yang menghinggapinya. “kuncinya ialah
berani mencoba karena dengan mencoba kita bisa mengetahui batas kemampuan diri”
terangnya.
Tidak hanya itu, sukses memenangi
ajang prestisius Pemilihan Duta Bahasa (PDB) II IAIN tahun 2013 ini akunya
tidak lepas dari dukungan orang tua yang memberikannya kebebasan untuk memilih
berbagai aktifitas yang disukainya termasuk kegemarannya pada bahasa terutama
bahasa inggris. Dirinya mengaku kemampuannya berbahasa didapatkannya melalui
belajar secara otodidak. Meskipun pada saat sekolah waktu itu ada pelajaran
bahasa inggris dan arab secara regular, namun akunya kemampuannya dalam
berbahasa dipelajarinya secara otodidak.
Mahasiswi yang bercita-cita menjadi Internasional
debater mengaku siap mengemban amanah sebagai duta bahasa IAIN tahun
akademik 2013/2014. “saya akan siap mengembangkan bahasa di kampus dan di
kalangan mahasiswa” terangnya. Tidak hanya itu, dirinya berjanji tidak akan
mengecewakan pihak-pihak yang telah mempercayainya menjadi duta bahasa dan akan
menjawab harapan mereka dengan berbagai prestasi yang siap ditorehkannya.
Dirinya berharap, ke depan akan banyak mahasiswa yang semakin cinta terhadap
bahasa, terlebih lagi mampu menjadi wakil IAIN ke tingkat nasional. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar