Mataram (suara NTB)
Dalam rangka meningkatkan
kemampuan mengajar guru bahasa indonesia, Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara
Barat menyelenggarakan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi para guru
mata pelajaran bahasa indonesia di seluruh kabupaten/kota di NTB.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala
Kantor Bahasa NTB, Dr. Syarifudin, M.Hum, saat ditemui di ruangannya Kamis pagi
(14/11). Menurutnya, pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) ini
merupakan salah satu bentuk pengembangan bahasa indonesia bagi para guru di
seluruh kabupaten/kota di NTB. Hal itu dilakukan agar para guru mata pelajaran
bahasa indonesia mempunyai kualitas dan memiliki pemahaman yang luas dalam
mengajarkan bahasa indonesia terhadap para siswanya. Tidak hanya itu,
pelaksanaan UKBI juga dalam rangka mengevaluasi kemampuan berbahasa indonesia
para guru mata pelajaran bahasa indonesia. “UKBI dilaksanakan untuk melihat
kompetensi para pengajar bahasa indonesia. Ini merupakan program kantor pusat
bahasa bekerjasama dengan kantor bahasa NTB dan Dikpora seluruh kabupaten/kota
di NTB. Selama tahun 2013 ini, sudah lima kabupaten/kota yang menyelenggarakan
UKBI di antaranya ialah Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Lombok Barat dan terakhir
kemarin Lombok Tengah” terang Syarifudin.
Lebih lanjut Syarifudin
mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan UKBI ini, para guru diberikan berbagai
tes uji kemampuan berbahasa yang selanjutnya dari hasil tes tersebut dilakukan
penilaian terhadap para peserta. Hasilnya, bagi para peserta yang mempunyai
nilai dengan skor yang sudah ditentukan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka
guru bersangkutan dinyatakan layak untuk mengajar. Sedangkan bagi para guru
yang tidak memenuhi skor yang telah ditentukan maka pihak kantor Bahasa NTB
akan memberikan penyuluhan lanjutan terhadap para guru yang mempunyai skor
rendah. Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa UKBI ini merupakan kegiatan
untuk mempersiapkan para guru dalam menghadapi kurikulum 2013. Dengan perubahan
paradigma secara mendasar dalam kurikulum 2013 ini, para guru diharapkan mampu
menyesuaikan diri dengan paradigma kurikulum yang berlaku. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar