KANGGOK'M TADAHN ?

Sabtu, 21 Desember 2013

Larangan Merokok Bagi Mahasiswa Disambut Positif


Larangan merokok bagi seluruh mahasiswa Setikes Yarsi Mataram menjadi salah satu kebijakan kampus yang terus mendapat dukungan dan perhatian serius dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Stikes Yarsi. Dalam aturan yang dibuat oleh kampus, seluruh mahasiswa tidak diperkenankan untuk merokok di lingkungan kampus Stikes Yarsi. Tidak hanya itu, dosen dan karyawan juga tidak diperkenankan untuk merokok di sembarang tempat di lingkungan kampus terkecuali itu dilakukan pada tempat-tempat yang telah disediakan oleh kampus seperti pada ruangan-ruangan tertentu dan kantin kampus.
Ditemui Jum’at pagi (22/11), salah satu pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Stikes Yarsi, Sofwan mengaku kalau aturan larangan merokok bagi seluruh mahasiswa di areal kampus merupakan salah satu aturan yang positif dibuat oleh kampus sebagai salah satu bentuk komitmennya terhadap pelayanan kampus yang baik. Karena menurutnya, merokok merupakan salah satu cermin buruk kampus yang jika itu dilakukan di tengah-tengah kampus dalam artian merokok di tempat sembarang, maka akan merusak citra kampus itu sendiri.
Dirinya menyebutkan bahwasanya, sebagai salah satu kampus kesehatan di kota Mataram, adanya kebijakan larangan merokok bagi mahasiswa Stikes Yarsi menjadi salah satu bentuk komitmen kampus terhadap pentingnya menjaga kesehatan bagi seluruh mahasiswa. Tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa, namun aturan larangan merokok tersebut juga berlaku bagi seluruh karyawan dan civitas akademika di Stikes Yarsi. Namun bedanya ialah, kalau mahasiswa total tidak diberikan kesempatan merokok di areal lingkungan kampus, namun bagi dosen atau karyawan kampus boleh merokok pada tempat-tempat yang diperbolehkan untuk merokok seperti kantin atau ruangan khusus bagi perokok. Hal itu agar tidak mengganggu masyarakat kampus yang terdapat di seluruh lingkungan Stikes Yarsi.

Lebih lanjut Sofwan mengungkapkan meskipun hukuman bagi pelanggar aturan tersebut sejauh ini masih terbatas pada hukuman berupa sanksi sosial semata, namun hal itu ternyata cukup efektif menyadarkan mahasiswa jika ada yang berniat untuk merokok. “kadang mereka malu sendiri kalau mau merokok, biasanya di kampus diledekin sama dosen. Jadi lewat sanksi sosial tersebut, sampai sekarang ini mahasiswa Stikes Yarsi tidak ada yang berani merokok di dalam kampus, namun ketika berada di luar kampus, itu dibolehkan” akunya. (dys)

Tidak ada komentar: