KANGGOK'M TADAHN ?

Sabtu, 21 Desember 2013

SDN 27 Ampenan Kembangkan Ekstrakurikuler MTQ


Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di tengah-tengah siswa sebagai salah satu kegiatan pendukung dalam proses belajar mengajar, keberadaannya menjadi sangat penting. Hal itu karena dalam kegiatan tambahan di luar jam belajar tersebut, para siswa mempelajari berbagai hal yang tentunya dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa, sehingga demikian, apapun bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh siswa harus mendapat dukungan penuh. Terlebih pada kurikulum 2013 ini, kegiatan-kegiatan belajar di luar kelas yang sebelumnya tidak terhitung dalam jumlah jam belajar nantinya akan mendapatkan perhitungan dan penilaian yang sama seperti belajar reguler. Tentu, dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler bagi para siswanya, pihak sekolah harus menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan siswa. Selain itu pula harus menyesuaikan dengan kondisi ataupun potensi lingkungan tempat keberadaan sekolah masing-masing. Seperti halnya yang dilakukan oleh SDN 27 Ampenan.
Sekolah yang berdiri di tengah-tengah masyarakat Sekarbela yang terbilang religius, SDN 27 Ampenan kini mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler berupa pembinaan MTQ bagi para siswanya yang disesuaikan denga kebutuhan siswa dan kondisi lingkungan masyarakat sekitar. Hal itu agar sekolah sebagai institusi pendidikan berjalan beriringan dengan kondisi masyarakat sekitar terang Kepala Sekolah SDN 27 Ampenen, Lalu Rifa’I, kepada Suara NTB Kamis (5/12). Menurutnya, siswa SDN 27 Ampenan banyak dari masyarakat sekitar Sekarbela. Sehingga demikian, kegiatan ekstrakurikuler MTQ sangat pas bagi para siswa.

Lebih lanjut Lalu Rifa’I menuturkan bahwasanya keberadaan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang MTQ selama ini cukup membantu para siswanya yang memiliki potensi dalam bidang tersebut. Hal itu terlihat dari image SDN 27 Ampenan di luar yang selalu diidentikkan dengan kemampuan siswa dalam bidang MTQ. Tidak heran kalau di gugus tiga kecamatan Sekarbela ini, SDN 27 Ampenan selalu diperhitungkan dalam bidang MTQ. “unggulan  kita selama ini, ya MTQ. Kalau ada perlombaan di tingkat kecamatan, siswa-siswa kami selalu menjadi juara pada bidang MTQ ini”. Lalu Rifa’I juga menjelaskan secara geografis, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler MTQ sangat sesuai dengan kondisi masyarakat Sekarbela yang cukup religius. Tidak hanya itu, keberadaan sejumlah pondok pesantren dan pusat-pusat pengajian di Sekarbela juga semakin mendukung kegiatan ekstrakurikuler MTQ ini. Dirinya juga mengaku, meski sejauh ini program pembinaan MTQ masih terkendala dengan para pelatih yang terbilang minim, namun dirinya optimis pada 2014 mendatang program pembinaan MTQ bagi para siswanya akan mampu melahirkan calon-calon hafiz yang mampu bersaing di level-level yang lebih tinggi lagi. (dys)

Tidak ada komentar: