KANGGOK'M TADAHN ?

Sabtu, 21 Desember 2013

Tari Dedara Kemang Tonjong Tampil di Gebyar Budaya NTB 2013


Gebyar Budaya NTB 2013 benar-benar akan menjadi ajang bagi insan pecinta seni dan budaya deluruh kabupetan/kota di NTB untuk menampilkan berbagai kreasi cipta seni mereka. Mulai dari seni musik, tari, puisi, kesenian wayang, rudat, dan teater. Bertempat di Taman Budaya NTB, mereka akan tampil mulai dari tanggal 15 sampai 16 Nopember. Salah satu sanggar yang mendapatkan kehormatan untuk tampil pada Gebyar Budaya NTB 2013 kali ini ialah sanggar seni Santoana asal kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Sanggar seni Santoana akan membawakan sejumlah tarian khas kabupaten Sumbawa Barat (KSB) seperti Tari Dedara Kemang Tonjong yang dipadu dengan berbagai instrumen modern sebagai tambahan guna kesempurnaan tariannya. Tidak hanya itu, perpaduan jenis tari tradisional dan modern tersebut sebagai salah satu strategi mempertahankan tarian agar tidak punah ditelan oleh modernisme yang kian mengahantui eksistensi insan seni dan budaya.
Ditemui Suara NTB Jum’at pagi (15/11), ketua Sanggar seni Santoana Nurhayati, S.Pd, yang turut mendampingi anak didiknya yang akan tampil dalam pentas Gebyar Budaya NTB 2013 menceritakan bahwa tarian Tari Dedara Kemang Tonjong yang akan dibawakan anak didiknya mempunyai pesan yang cukup dalam. Secara literar akunya, Tari Dedara Kemang Tonjong berarti tari putri bunga teratai yang memiliki pesan penting bagi pencitraan daerah kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai salah satu daerah yang kini sedang berbenah diri di bidang pariwisata. Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ungkapnya dalam tarian tersebut merupakan daerah yang sangat ramah dan damai, sehingga demikian, setiap orang wajib untuk berkunjung melihat dan bercengkerama dengan masyarakat KSB. Dengan berbagai destinasi pariwisata yang ada di sana, tidak salah kiranya kalau KSB manjadi daerah  pariwisata baru yang layak dikunjungi. Oleh karenanya, pesan itulah yang ingin kami tampilkan dalam pentas kali terang perempuan 65 tahun ini.
Lebih lanjut Nurhayati yang juga pernah mendapatkan anugerah sebagai seniman berprestasi dari Gubernur pada 2011 dan 2012 silam ini mengaku kalau Tari Dedara Kemang Tonjong tidak hanya ditampilkan dalam even-even seperti ini, namun di banyak tempat Tari Dedara Kemang Tonjong sering tampil dalam acara-acara resmi pemerintah daerah, pada acara pernikahan dan lain sebagainya. “kami selalu mendapatkan kehormatan untuk tampil dalam berbagai kesempatan di KSB”. Dirinya yang dalam Gebyar Budaya NTB 2013 ini mengaku membawa 20 orang penari terbaik dari sanggarnya terdiri dari siswa-siswi SD, SMP, SMA dan umum berjanji akan memberikan penampilan yang terbaik kepada seluruh penonton yang hadir.

Namun demikian, di tengah rasa optimisme tampil di depan para penonton Gebyar Budaya NTB 2013, ada satu rasa kekhawatiran yang kini terus menghantui pensiunan guru sekolah dasar di KSB ini di antaranya ialah ketakutannya terhadap generasi berikutnya yang tidak lagi mengenal budayanya sendiri. Dirinya mengaku sangat sedih melihat banyaknya budaya yang hilang tertelan ganasnya zaman. “saya ini sudah tua umur 65 tahun, siapa yang akan melanjutkan saya ke depan”. Ole karena itu, dirinya berharap semua kalangan memberikan perhatian serius terhadap pembinaan dan pengembangan budaya dalam rangka melestarikan kebudayaan dari ancaman kepunahan. “porsi perhatian pemerintah daerah sekarang ini kan cenderung lebih besar pada olahraga saja, namun untuk kesenian dan kebudayaan sangat memperihatinkan karena tidak popular”  akunya. (dys)

Tidak ada komentar: