Masih minimnya tradisi ilmiah dan
riset di tengah-tengah mahasiswa cukup mengkhawatirkan perjalanan generasi muda
ke depannya. Pasalnya, para mahasiswa merupakan generasi yang diberikan tugas
sebagai pelanjut estafeta kepemimpinan bangsa. Apa jadinya jika calon pemimpin
masa depan tersebut sejak awal tidak membiasakan diri bergelut dengan
tradisi-tradisi ilmiah dan riset yang harusnya populer di tengah-tengah mereka.
Di temui di ruang kerjanya Sabtu
pagi (16/11) usai mengikuti pembukaan Pekan Ilmiah, Olahraga seni dan Riset
(Pioner I), Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Mataram , Abdul Fattah, M.Fil.i, mengaku bahwa tradisi ilmiah dan
riset di tengah-tengah mahasiswa sekarang ini masih berada pada tahap
perkembangan. Perkembangan yang dimaksud ungkapnya ialah tidak berada pada
posisi yang amat terbelakang dan tidak juga maju. “tradisi ilmiah dan riset di
kalangan mahasiswa masih dalam posisi berkembang” terang Abdul Fattah. Salah
satu indikator untuk menyebutnya berkembang ialah pada soal publikasi hasil
karya tulis menulis di tengah-tengah mahasiswa yang masih minim, meskipun ada
sebagian di antara mereka yang sudah mempublikasi dan masuk media masa namun
jumlahnya sangat sedikit. “berapa sih mahasiswa kita yang tulisannya sudah
dipublikasi masuk Koran, kan sangat sedikit sekali. Namun demikian, meskipun
sangat sedikit bukan berarti tidak ada sama sekali” terang Fattah.
Lebih lanjut Abdul Fattah
menjelaskan selain hal itu disebabakan oleh faktor internal mahasiswa yang
belum sadar terhadap berbagai tanggung jawab dan fungsi kemahasiswaannya, juga
disebabkan oleh minimnya ruang yang disediakan oleh kampus bagi mahasiswa untuk
berekspresi dan menumbuhkan daya kreatifitas mereka. Harusnya, kampus sebagai
institusi yang bertugas memberikan penggemblengan terhadap para mahasiswanya
dituntut agar mampu memberikan dan menciptakan ruang yang seluas-luasnya kepada
mahasiswa demi terciptanya suasana belajar yang nyaman dan kondusif sehingga
kampus benar-benar terlihat sebagai institusi yang akademis. Tidak hanya itu,
sebagai manusia yang mempunyai banyak kecerdasan, mahasiswa membutuhkan banyak
ruang hiburan untuk menyeimbangkan berbagai kecerdasan yang dimilikinya, dengan
demikian kehadiran ruang-ruang kreatifitas untuk berkreasi menjadi sangat
penting diciptakan bagi mahasiswa seperti halnya Pekan Ilmiah, Olahraga seni
dan Riset (Pioner I) yang dilaksanakan oleh jurusan PAI ini.
Pada Pekan Ilmiah, Olahraga seni
dan Riset (Pioner I) yang berlangsung dari tanggal 16 sampai 22 Nopember dan diikuti
oleh ratusan mahasiswa jurusan PAI ini, mahasiswa akan mengikuti tiga cabang
lomba seperti cabang seni yang meliputi lomba kasidah, pop solo islami, musabaqah
tilawatil Qur’an, hifzil Qur’an dan fashion show islami. Sedang untuk cabang
lomba olahraga dan riset akan dilombakan pertandingan futsal, lari karung, dan musabaqah
kandungan ilmiah al-Qur’an. “semoga dengan adanya ruang kreatifitas mahasiswa
ini, potensi mahasiswa bisa terpetakan untuk selanjutnya mendapatkan pembinaan”
pungkas Fattah. (dys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar