KANGGOK'M TADAHN ?

Rabu, 12 April 2017

IAIN Resmi Berubah Status Jadi UIN


Mataram- Presiden Joko Widodo akhirnya menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) perubahan status
enam PTKIN dari IAIN menjadi enam Universitas Islam Negeri (UIN) baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan keislaman di Tanah Air.

Perpres yang telah ditandantangani oleh Presiden ialah Perpres No 34 tahun 2017 tentang UIN Mataram, Perpres No 35 tahun 2017 tentang UIN Imam Bonjol Padang, Perpres No 36 tahun 2017 tentang UIN Antasari Banjarmasin, Perpres No 37 tahun 2017 tentang UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Perpres No 38 tahun 2017 tentang UIN Raden Intan Lampung, dan Perpres No 39 tahun 2017 tentang UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Kepada Suara NTB, Rektor UIN Mataram Dr. H. Mutawali, M.Ag., menuturkan penyerahan Perpres perubahan status IAIN bersama dengan lima IAIN lainnya diberikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Selasa (4/4). Hadir selain dirinya juga lima Rektor kampus yang status kelembagaannya berubah.

Dengan perubahan ini lanjut Mutawali, tantangan bagi UIN kedepan semakin banyak. Semakin banyak pula yang harus diperbaiki guna peningkatan kualitas kelembagaan. Artinya bagaimana pun perubahan ini tidak sekadar berubah begitu saja melainkan harus berubah secara totalitas. Harus ada perubahan paradigma dari seluruh dosen, pegawai, karyawan dalam memberikan pelayanan untuk kemajuan kampus. 

"Bagaimana intinya supaya kita maju. Kita harus berubah, cara kita melihat sesuatu. Bagaimana lembaga ini bisa lebih maju untuk melayani umat kedepan," terangnya. 

Selain itu yang tidak kalah penting lagi ialah dengan perubahan ini membawa konsekuensi moral bagi UIN sendiri sebagai anak kandung umat Islam untuk lebih memperkenalkan Islam sebagai agama damai, moderat, toleran, sebagai agama yang mampu mendialogkan setiap perubahan yang muncul di tengah masyarakat.

"Kita ingin membangun atmosfer akademik pemikiran Islam Nusantara, mampu mendialogkan antara kearifan lokal dengan perubahan," tutur Mutawali menjelaskan. 

Sementara guna mendukung ide besar tersebut, sejalan dengan itu juga tahun ini akan dimulai pembangunan infrastruktur untuk sembilan lokal gedung baru dengan empat laintai di kampus II jempong dengan pembiayaan dari islamic Development Bank (IDB).

Gedung-gedung tersebut yang direncanakan mulai dibangun pada Agustus mendatang ditargetkan rampung hingga 2019 dan akan diperuntukkan bagi Fakultas Dakwah dan Fakultas Syariah serta ruang perpustakaan. Sedang gedung kampus lama diwacanakan akan dirubah sebagai tempat pelatihan dan wisma terlebih saat ini telah menjadi BLU. ()

Tidak ada komentar: