Mataram- Presiden Joko Widodo akhirnya menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) perubahan status
enam PTKIN dari IAIN menjadi enam Universitas Islam Negeri (UIN) baru
untuk meningkatkan kualitas pendidikan keislaman di Tanah Air.
Perpres yang telah ditandantangani oleh Presiden ialah
Perpres No 34 tahun 2017 tentang UIN Mataram, Perpres No 35 tahun 2017
tentang UIN Imam Bonjol Padang, Perpres No 36 tahun 2017 tentang UIN
Antasari Banjarmasin, Perpres No 37 tahun 2017 tentang UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi, Perpres No 38 tahun 2017 tentang UIN Raden Intan
Lampung, dan Perpres No 39 tahun 2017 tentang UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
Kepada Suara NTB, Rektor UIN Mataram Dr. H. Mutawali,
M.Ag., menuturkan penyerahan Perpres perubahan status IAIN bersama
dengan lima IAIN lainnya diberikan langsung oleh Menteri Sekretaris
Negara Pratikno pada Selasa (4/4). Hadir selain dirinya juga lima Rektor
kampus yang status kelembagaannya berubah.
Dengan perubahan ini lanjut Mutawali, tantangan bagi UIN
kedepan semakin banyak. Semakin banyak pula yang harus diperbaiki guna
peningkatan kualitas kelembagaan. Artinya bagaimana pun perubahan ini
tidak sekadar berubah begitu saja melainkan harus berubah secara
totalitas. Harus ada perubahan paradigma dari seluruh dosen, pegawai,
karyawan dalam memberikan pelayanan untuk kemajuan kampus.
"Bagaimana intinya supaya kita maju. Kita harus berubah,
cara kita melihat sesuatu. Bagaimana lembaga ini bisa lebih maju untuk
melayani umat kedepan," terangnya.
Selain itu yang tidak kalah penting lagi ialah dengan
perubahan ini membawa konsekuensi moral bagi UIN sendiri sebagai anak
kandung umat Islam untuk lebih memperkenalkan Islam sebagai agama damai,
moderat, toleran, sebagai agama yang mampu mendialogkan setiap
perubahan yang muncul di tengah masyarakat.
"Kita ingin membangun atmosfer akademik pemikiran Islam
Nusantara, mampu mendialogkan antara kearifan lokal dengan perubahan,"
tutur Mutawali menjelaskan.
Sementara guna mendukung ide besar tersebut, sejalan dengan
itu juga tahun ini akan dimulai pembangunan infrastruktur untuk
sembilan lokal gedung baru dengan empat laintai di kampus II jempong
dengan pembiayaan dari islamic Development Bank (IDB).
Gedung-gedung
tersebut yang direncanakan mulai dibangun pada Agustus mendatang
ditargetkan rampung hingga 2019 dan akan diperuntukkan bagi Fakultas
Dakwah dan Fakultas Syariah serta ruang perpustakaan. Sedang gedung
kampus lama diwacanakan akan dirubah sebagai tempat pelatihan dan wisma
terlebih saat ini telah menjadi BLU. ()
Tidak ada komentar:
Posting Komentar