H. Sumum |
Belum meratanya distribusi guru di tiap sekolah di Kabupaten Lombok Tengah mengakibatkan kualitas sekolah berbeda-beda. Di samping itu, kondisi pengembangan dunia pendidikan masih terkendala minimnya peran dunia usaha.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lombok Tengah H. Sumum, saat menghadiri acara Kopi Darat (Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat) di Mataram, (27/9).
Dikatakan Sumum, guna mengatasi dua problem pengembangan dunia pendidikan di Loteng tersebut, hingga kini Pemkab Loteng terus berbenah dan berupaya mencari jalan keluar lewat berbagai kebijakan dan intervensi.
"Yang bisa kita lakukan ialah melakukan percepatan melalui kebijakan dan melalui intervensi," ujar Sumum.
Salah satu kebijakan Pemkab Loteng terkait dengan guru saat ini ialah minimal 3-4 guru negeri harus terdistribusi di tiap sekolah agar distribusi guru merata, sehingga berakibat pada meratanya kualitas tiap sekolah.
Kemudian untuk kebijakan guru sertifikasi, Pemkab Loteng telah membuat kebijakan pemindahan guru-guru yang telah mendapat sertifikat sertifikasi ke sekolah-sekolah yang belum. Semua kebijakan itu dilandasi agar Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar dengan 27 indikatornya dapat terwujud.
"Melihat pencapaian indikator kami menyadari kekurangan. Untuk itu anggaran untuk pemenuhan diperbesar. Itu yang kami percepat sapras dan distribusi guru," sambungnya.
Sementara untuk keterlibatan masyarakat luas terutama dunia usaha, masih sangat minim mengingat pertumbuhan dunia usaha juga sedikit di Loteng. Namun, meski demikian saat ini sudah mulai menunjukkan adanya kebangkitan pasca Loteng menjadi pusat pengembangan kawasan mandalika resort.
"Kondisi Loteng mulai bangkit dan perusahan di Loteng mulai tumbuh, peran mereka ada, tidak bisa dipungkiri, ITDC sudah mulai menunjukkan dukungan untuk peningkatan kapasitas guru walaupun untuk guru di kawasan ITDC, termasuk juga Angkasa Pura. Pertamina juga sudah mulai menyentuh, perbankan juga sudah mulai menyentuh dengan memberikan beasiswa," tutupnya di samping berharap kedepan peran dunia usaha dalam mengembangkan dunia pendidikan semakin besar. (d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar