KANGGOK'M TADAHN ?

Kamis, 12 Oktober 2017

Prof. Eny Pendaftar Pertama Calon Rektor Unram


Wakil Rektor II Unram Prof. Dr. Ir Eny Yuliani, M.Si., mendaftarkan diri sebagai calon Rektor Unram Periode 2017-2021, pada Kamis (12/10).

Prof. Eny menjadi pendaftar pertama sejak panitia penjaringan dan pemilihan Rektor Unram membuka pendaftaran sejak tanggal 11 Oktober kemarin.

Ketua Panitia Pemilihan I Gde Pasek mengatakan pendaftaran bagi calon rektor dibuka sampai tanggal 18 Oktober mendatang.

Jika pada waktu yang telah ditentukan tersebut pendaftar tidak mencapai empat orang maka akan dilakukan perpanjangan masa pendaftatan.

"Kalau pun hanya tiga orang (maka) lanjut. Hari ini Bu Eny mendaftar pertama," terang Gde Pasek, Kamis (12/10).

Menurut Gde Pasek, berdasarkan info yang diterima panitia banyak calon rektor yang akan mendaftar. Hanya saja baru satu calon rektor yang mendatangi panitia guna mendaftar. Pihaknya pun menunggu calon rektor yang lainnya untuk segera mendaftarkan diri.

"Dihiting-hitung mungkin lebih dari lima orang," ujarnya.

Dirinya meyakini dinamika pemilihan rektor pasti ada,  namun bentuk persaingannya berbeda dengan persaingan di partai politik.

"Tapi pasti bersaing sehat. Kubu-kubuan itu ada tapi tidak sekeras di partai politik. Semua calon punya peluang sama. Tapi senat menentukan saat penyampaian visi misi," ujarnya.

Rektor Unram Prof. Sunarpi menyebut meski terjadi dinamika, pihaknya berusaha untuk menghindari konflik dengan cara berusaha menjaga dan menaati aturan yang ada sehingga jangan sampai ada yang menyimpang baik yang diturunkan dari statuta, dan Permenristek Dikti.

"Kalau semua itu ditaati saya kira kita semua percaya diri dengan hasil itu," imbuhnya.

Tak lupa, Rektor dua periode ini mengingatkan para calon agar siap menang dan kalah sebagai konsekuensi persaingan. Yang menang harus siap menerima amanah, dan begitu juga bagi yang kalah tidak larut dalam sedih berkepanjangan.

"Berjalan fair saja, harapan kita selesai proses dan keluar rektor baru. Siap menang siap kalah,".

Sunarpi menyebut kondisi kampus dengan di luar kampus seperti lembaga politik itu jauh berbeda, kalau di luar saat kalah bahkan tidak bisa ketemu lagi sama teman. Sedang di kampus, diharapkan hal itu tidak akan terjadi.

"Kalau disini kan balik lagi, mau kemana lagi. Dan harus dirangkul bagi calon yang kalah," urainya. (d)

Tidak ada komentar: