KANGGOK'M TADAHN ?

Rabu, 04 Oktober 2017

Program Guru Garis Depan Tak Tepat Sasaran

H. Muh Suruji

Perhatian pemerintah pusat terhadap Propinsi NTB tidak diragukan lagi. Berbagai program pusat khusus dalam bidang pengembangan kualitas pendidikan terbilang cukup banyak.

Sebagai contoh terbaru ialah program inovasi yang didanai pemerintah Australia dan program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal (PKP-SPM) yang didanai oleh Uni Eropa dan dikelola Asian Development Bank. Selain itu, tahun lalu NTB juga mendapat tambahan sebanyak 28 Guru Garis Depan (GGD) ditempatkan di berbagai lokasi di NTB.

Hanya saja kata Kepala Dikbud NTB, H. Muhammad Suruji menilai, lantaran kurangnya koordinasi pemerintah pusat dengan daerah, program GGD tidak tepat sasaran. Bahkan cenderung tak bermanfaat.

"Tahun ini kita hanya dapat Guru Garis Depan ada 28 guru seperti di sekolah Kaki Gunung Tambora, Pulau Moyo, Sekotong, Bayan, Sambelia. Tapi karena itu program yang tidak dikoordinasikan, ya tidak semuanya program itu tepat sasaran juga," ujarnya.

Sebagai contoh, dari 28 orang GGD tersebut, dua orang diantaranya merupakan guru bahasa perancis, padahal disini tidak ada sekolah yang mengambil bahasa asing lainnya itu bahasa perancis.

"Itu merupakan keputusan pusat sebagai bagian dari NKRI tetap harus kita laksanakan," sambungnya.

Bukan tidak bersyukur adanya program GGD dari Kementerian Pendidikan, namun program-program itu haruslah tepat sasaran, terlebih jika dikoordinasikan dengan baik. Apalagi mengingat persoalan serius pendidikan di NTB saat ini terletak di aspek ketenagaan terutama dari sisi jumlah guru yang masih sangat kurang.

Bahkan ada SD di Loteng yang punya empat guru PNS, padahal kalau dari segi kecukupan di SD itu dengan enam rombel, idealnya punya sembilan guru PNS.

Lebih jauh di jenjang pendidikan SMA/SMK dan PLS jumlah kekurangan guru mencapai 3.500 orang guru, termasuk juga guru produktif. Ditambah lagi kemampuan rekrutmen daerah yang masih kurang. Sebagaimana tahun ini saja nol, formasinya nol.

"Itu pasti karena puluhan tahun tidak pernah ada pengangkatan," jelasnya.

Namun demikian, secara umum kata Mantan Kepala BKD NTB ini perhatian pemerintah melalui Kementerian Pendidikan pada NTB sangat luar biasa. Termasuk yang sedang berlangsung ialah program Inovasi di enam kabupaten di NTB Loteng, KLU, KSB Sunbawa, Bima, Dompu

Melalui adanya dukungan Kementerian Pendidikan ini diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat memberikan pengaruh bagi peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan di NTB. (dys)

Tidak ada komentar: